Inovasi Batu Bata Segi Enam yang Tahan Gempa

Batu bata segi enam yang disusun secara bersama-sama memiliki tingkat kerekatan yang lebih tinggi

oleh Switzy Sabandar diperbarui 25 Jul 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2019, 09:00 WIB
Batu bata segi enam
Mahasiswa UNY membuat bahan bangunan tahan gempa dengan menciptakan batu bata segi enam berbahan dasar abu tulang sapi. (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta Tiga mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UNY membuat bahan bangunan tahan gempa dengan menciptakan batu bata segi enam berbahan dasar abu tulang sapi.

Rania Nova Dechandra, Siti Vera Lestari, dan Wakhid Alamsyah memilih batu bata berbentuk heksagonal karena bentuk itu bisa menghemat lahan sampai 13 persen dan menghasilkan populasi lebih banyak 15 persen ketimbang batu bata segi empat.

Keunggulan lainnya, batu bata segi enam yang disusun secara bersama-sama memiliki tingkat kerekatan yang lebih tinggi karena jumlah simetri putarnya ada enam. Ditambah, bahan pembuatannya yang dicampur dengan tulang sapi.

"Tulang sapi ditambahkan karena tergolong dalam jaringan ikat yang memiliki sel dan serabu, terkurung dalam bahan yang keras, sehingga cocok dengan fungsinya sebagai penunjang serta pelindung," ujar Siti, beberapa waktu lalu.

Abu tulang sapi memiliki kandungan senyawa CaO yang dapat digunakan sebagai bahan pengganti semen. Sebenarnya, tanah liat juga mengandung senyawa CaO, akan tetapi kandungannya tidak sebesar CaO pada abu hasil pembakaran tulang sapi.

Wakhid Alamsyah menyebutkan alat yang diperlukan pada penelitian ini adalah tungku pembakaran, ember, pengaduk, cetakan segi enam, sarung tangan, dan masker. Bahan yang disiapkan meliputi, tulang sapi, tanah liat, kayu bakar, jerami, minyak tanah, dan air.

"Pertama bersihkan tulang dari sisa daging yang menempel," ucapnya.

Setelah itu, tulang sapi dikeringkan selama lima hari lalu dibakar dengan suhu 954 derajat Celcius. Diamkan selama dua jam, lalu campur abu tulang sapi dengan air dan tanah liat. Aduk sampai rata.

Adonan batu bata dicetak dalam cetakan segi enam dan dikeringkan di bawah sinar matahari selama tiga hari. Setelah itu, adonan yang sudah kering kembali dibakar dengan suhu 120 derajat Celsius selama dua hari dan didiamkan sehari. Batu bata segi enam siap digunakan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya