Heboh Penemuan Mayat Bayi dalam Karung di Kupang

Saksi mata, Ketut Satriana menuturkan, awalnya karung berisi mayat itu ia temukan saat ia hendak membersihkan lahan. Awalnya ia mengira, karung itu berisi sampah.

oleh Ola Keda diperbarui 08 Sep 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2019, 19:00 WIB
Penemuan mayat bayi di Kupang
Penemuan mayat bayi di Kupang (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Warga Jalan Frans Seda, RT 42 RW 13 Kelurahan Fatululi, Kota Kupang, NTT digegerkan dengan penemuaan mayat bayi dalam karung, Minggu (8/9/2019), sekitar pukul 1.30 Wita. Diduga kuat, bayi tersebut merupakan hasil aborsi.

Saksi mata, Ketut Satriana menuturkan, awalnya karung berisi mayat itu ia temukan saat ia hendak membersihkan lahan. Awalnya ia mengira, karung itu berisi sampah. Namun, ia menaruh curiga ketika mencium bau tak sedap.

"Saya buka karungnya pakai kayu, ternyata mayat bayi. Saya langsung lapor ketua RT dan hubungi polisi,” ungkapnya.

KBO Polres Kupang Kota, Ipda I Wayan Pasek Sujana mengatakan, polisi masih melakukan pendalaman guna mengungkap siapa pelakunya.

Jasad dibawa ke RSB Titus Uly dan sudah beberapa saksi kita mintai keterangan termasuk saksi yang pertama menemukan,” ujarnya.

Guna mengungkap pelaku, polisi membawa salah satu penghuni kos dekat tempat mayat bayi itu ditemukan.

Ketua RT 42, Agustinus Liwu mengaku, perempuan tersebut berinisial VS. Ia berasal dari Balaweling II, Solor, Kabupaten Flores Timur. Tapi VS belum tentu pelaku pembuangan bayi. VS diketahui baru saja menjadi alumni salah satu universitas di Kupang.

"Dia ngekos disini sudah empat tahun. Dia baru wisuda beberapa hari lalu. Saat datang, melaporkan diri juga di pihak RT. Dia dibawa untuk dimintai keterangan. Soal dia pelaku atau bukan itu urusan polisi," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya