Limbah Kulit Jadi Sepatu Keren di Tangan Mahasiswa UNY

Di tangan 4 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), limbah kulit sepatu bisa disulap menjadi sepatu keren.

diperbarui 16 Sep 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2019, 10:00 WIB
Mahasiswa Sulap Limbah Kulit Jadi Sepatu
Di tangan 4 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), limbah kulit sepatu bisa disulap menjadi sepatu keren. (Liputan6.com/ Agung Purwandono)

Yogyakarta - Di tangan 4 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), limbah kulit sepatu bisa disulap menjadi sepatu keren.

Nugroho Aji Wibowo, Muhammad Irfan Nurazzaq, Wulan Agustina prodi Pendidikan Kriya dan Ratna Yunita prodi Pendidikan Akuntansi, merancang sepatu dari limbah kulit yang dipadukan motif hewan langka dengan teknik ecoprint. Menurut Nugroho Aji Wibowo motif hewan langka pada sepatu tersebut memberikan nilai edukasi kepada masyarakat terutama konsumen.

Sementara itu, sepatu unik motif hewan langka itu mereka memberi nama Sikil Footwear. "Informasi tentang hewan langka juga disampaikan secara tertulis pada packaging dengan tujuan menambah informasi dan meningkatkan kepedulian para pembeli maupun pembaca” kata Nugroho dikutip Krjogja, Sabtu (14/9/2019).

Muhammad Irfan Nurazzaq menjelaskan, untuk membuat sepatu diperlukan alat seperti penggaris, pensil, penghapus, isolasi kertas untuk pembuatan polanya. Sedangkan alat pembuatan ecoprint yaitu kukusan, kompor, pemukul, plastik dan bak.

"Alat pembuatan sepatunya sendiri adalah mesin jahit, acuan sepatu, plong kulit, pisau kulit. Digunakan pula pisau seset, pemasang mata ayam sepatu, catut, kaki tiga, gunting, dan cutter," ucap Irfan.

Sepatu tersebut mengunakan bahan perca jeans, perca kanvas, daun, tawas, kapur, tunjung, lem pvc, lem kuning, amplas. Juga ada kulit sol, plat, kain keras sepatu, sol sepatu, mata ayam sepatu, pita sepatu, perca kulit, furing, spon ati, dan tali sepatu.

Ratna Yunita menambahkan produk sepatu ini akan dijual secara online melalui aplikasi Instagram, Facebook, Tokopedia, dan Shoope. Selain itu juga dipasarkan secara offline bekerjasama dengan Toko Wenys dan Toko Dwi Jaya yang berada di daerah Manding, Yogyakarta.

Sedangkan proses produksi sepatu ini berlokasi di daerah Sentolo, Kulonprogo yang bekerja sama dengan Worklife Handicraft dalam penyewaan alat pembuatan sepatu kulit. Karya ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan tahun 2019.

Baca juga berita KRjogja.com lainnya di sini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya