PMI Makassar Sebut Banyak Darah Pendonor yang Terinfeksi HIV AIDS

Hampir setiap hari PMI Kota Makassar menemukan pendonor yang setelah diperiksa darahnya diketahui terinfeksi HIV AIDS.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Okt 2019, 22:00 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2019, 22:00 WIB
[Bintang] 4 Mitos Puasa yang Sempat Dipercaya Banyak Orang
Ilustrasi donor darah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Makassar - Hampir setiap hari PMI Kota Makassar menemukan pendonor yang setelah diperiksa darahnya diketahui terinfeksi HIV/AIDS. Hal itu setidaknya diungkapkan Ketua PMI Kota Makassar, H Syamsu Rizal.

"Setelah ditelusuri mereka para pendatang atau transit," kata Syamsu Rizal yang akrab disapa Deng Ichal seperti dikutip Antara, Rabu (16/10/2019).

Deng Ichal mengaku, jika pihaknya menemukan pendonor yang terinfeksi HIV AIDS, data pendonor tidak akan diekspos, hanya kemudian diberikan laporan hasil laboratoriumnya ke pihak Dinas Keseatan untuk ditindaklajuti di lapangan.

Menurut dia, kasus HIV AIDS yang sudah sekitar 10 ribu dari total kasus sebanyak 13 ribu lebih di Sulawesi Selatan, tidak boleh dianggap sepele, karena kasus HIV AIDS ini memiliki efek gunung es. Di Kota Makassar yang berpenduduk 1,7 juta jiwa, rationya dapat menjadi 1:17 atau sekitar 10 persen.

"Artinya jika ada 17 orang maka satu orang di antaranya pengidap HIV AIDS, ini harus menjadi perhatian bersama dan harus bersama-sama menggencarkan sosialisasi dan upaya pencegahannya," katanya.

Deng Ichal menambahkan, semua pihak harus mengambil peran untuk membantu pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS, bukan mengucilkan yang positif HIV AIDS dari lingkungan keluarga atau masyarakat, tetapi merangkulnya untuk bersama-sama mengkampanyekan bahaya HIV AIDS itu.

Sementara pemerintah selaku pengambil kebijakan, lanjut dia, harus memiliki keberpihakan pada kelompok minoritas ini dan tidak menganggapnya sebagai beban masyarakat dan pemerintah, tetapi harus dirangkul dan memberdayakan kembali.

Karena itu kata mantan Ketua Komisi Penanggulangan HIV AIDS (KPA) Makassar ini, kasus HIV AIDS yang dianggap sebagai bahaya laten masyarakat harus dipahami bahwa sama pentingnya dengan upaya pencegahan terorisme yang juga dianggap sebagai ancaman laten.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya