Menanti Gerakan Menabung Air untuk Atasi Kekeringan dan Kebanjiran

Dalam acara tersebut, Pemdaprov Jabar melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) mendatangkan ahli dari berbagai institusi untuk memberikan solusi jangka pendek, menengah, dan panjang, terkait masalah ketersediaan air bersih pada musim kemarau.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2019, 03:00 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2019, 03:00 WIB
Ridwan Kamil menghadiri Workshop Air Baku Metropolitan Bandung Raya di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (24/10/19).
Ridwan Kamil saat menghadiri Workshop Air Baku Metropolitan Bandung Raya di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (24/10/19). (Istimewa)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar berencana membuat Gerakan Menabung Air guna mengantisipasi kesulitan air bersih pada musim kemarau.

"Rencana terdepannya menabung air, skala rumah, kecamatan, dan Kota/Kabupaten. Jadi, pas musim hujan, air itu bisa ditabung, pas musim kemarau air bisa dipanen," kata Emil saat menghadiri Workshop Air Baku Metropolitan Bandung Raya di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (24/10/19).

Dalam acara tersebut, Pemdaprov Jabar melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) mendatangkan ahli dari berbagai institusi untuk memberikan solusi jangka pendek, menengah, dan panjang, terkait masalah ketersediaan air bersih pada musim kemarau.

Menurut Emil, persediaan air bersih saat musim kemarau kerap menjadi sorotan. Selain karena air bersih menjadi kebutuhan masyarakat, jumlah populasi Jabar yang banyak tidak lepas dari atensi.

"Isu Jawa Barat adalah populasi, otomatis air bersih juga menjadi isu yang menyusul karena air menjadi kebutuhan hidup yang utama bagi manusia," kata Emil.

Emil menambahkan, Gerakan Menabung Air juga bertujuan untuk mengurangi potensi terjadinya banjir. Saat ini, Pemdaprov Jabar masih terus membahas model Gerakan Menabung Air secara komprehensif.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya