Liputan6.com, Denpasar - Publik Bali patut berbangga. Pasalnya, salah satu tradisi masyarakat Hindu Pulau Dewata yakni Kajeng Kliwon diangkat ke layar lebar. Adalah Bambang Dias yang mengangkat tradisi kajeng kliwon ke layar lebar. Pemutaran perdana film berjudul Kajeng Kliwon itu sudah dilakukan di beberapa bioskop di Bali.
Bambang menceritakan, film ini berkisah tentang malam sakral bagi umat Hindu Bali yakni kajeng kliwon. "Pada malam itu menurut tradisi masyarakat Bali Randa akan keluar. Aura mistis akan terasa kental di balik ritual upacara kajeng kliwon," kata Bambang, Selasa (12/11/2019).
Film yang digarap selama satu bulan itu sebetulnya bercerita mengenai perjalanan kisah asmara seorang gadis Bali bernama Agni yang diperankan oleh Amanda Manopo dan Niko yang diperankan oleh Christ Laurent.
Advertisement
Kisah cinta mereka berbalut adat, tradisi, dan budaya Bali yang amat kental. Agni merupakan keturunan pengleak atau spiritualis. Sehingga, saat mereka memadu kasih, Niko harus merasakan berbagai pengalaman supranatural yang tak pernah ia alami sebelumnya.
Baca Juga
Bambang sendiri mengambil lokasi syuting di beberapa lokasi di Bali di antaranya di kawasan Tabanan, Ubud dan Singaraja. Proses produksinya melibatkan masyarakat Bali dan tokoh-tokoh agama Hindu.
"Judulnya memang saya tak ubah dengan nama lelaku upacara masyarakat Bali, karena di Jawa juga ada pemahaman kesakralan Jumat Kliwon. Saya kira judul ini meski sejalan dengan tradisi masyarakat Bali, namun secara universal dapat dipahami oleh masyarakat Indonesia," katanya.
Melalui film ini, Bambang ingin mengangkat keindahan dan keunikan budaya Bali yang salah satunya terepresentasi melalui lelaku upacara kajeng kliwon. Kendati begitu, tak melulu magis, Bambang juga menyajikan keindahan Pulau Bali yang dikemas secara apik.
"Film ini tak hanya menampilkan sisi magisnya saja, tetapi juga menampilkan pesona keindahan Pulau Dewata," tutur dia.
Tradisi kajeng kliwon merupakan ritual masyarakat Hindu Bali berupa pemberian korban suci sebagai persembahan kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Upacara ini termasuk dalam upacara Dewa Yadnya dan dinilai sakral dalam ritualnya.
Film garapan Applecross dan 9 advertising Sabah ini rencananya juga akan didistribusikan di Kamboja, Malaysia, dan Vietnam. Executive Producer Watin Ciptawan menambahkan film ini memiliki daya tarik tersendiri di pasar Asia, terlebih Bali yang memang sudah dikenal di dunia internasional.
"Film ini nantinya akan segera tayang secara serentak di seluruh layar lebar Indonesia dan Malaysia pada awal tahun 2020," kata Watin.
Â
Simak video pilihan berikut ini: