Mitos Tanaman Potoheto di Gorontalo, Dipercaya Mampu Keraskan Gigi

Batang tanaman ini biasanya dipanen pada malam Jumat Kliwon, lalu dipotong menjadi tujuh bagian kecil dan dibentuk menyerupai tusuk gigi. Setiap potongan digunakan selama satu hari untuk membersihkan gigi layaknya Kayu siwak.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 14 Feb 2025, 02:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2025, 02:00 WIB
Tanaman Sidaguri
Daun sidaguri (Sida rhombifolia), yang sering dianggap sebagai tanaman liar, ternyata menyimpan berbagai khasiat kesehatan. (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gorontalo - Tanaman sidaguri atau dengan nama latin Sida rhombifolia, sering dianggap sebagai tanaman liar. Namun ternyata bagi warga Gorontalo tumbuhan ini menyimpan berbagai khasiat kesehatan.

Daerah yang terkenal dengan sebutan Serambi madinah ini, meyakini tanaman ini, dipercaya dapat memperkuat gigi dan telah digunakan secara turun-temurun sebagai obat tradisional.

Masyarakat Gorontalo mengenal sidaguri dengan sebutan potoheto. Tradisi penggunaan potoheto untuk kesehatan gigi masih lestari hingga kini.

Batang tanaman ini biasanya dipanen pada malam Jumat Kliwon, lalu dipotong menjadi tujuh bagian kecil dan dibentuk menyerupai tusuk gigi. Setiap potongan digunakan selama satu hari untuk membersihkan gigi layaknya Kayu siwak.

“Potoheto sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Gorontalo dalam menjaga kekuatan gigi,” kata Amir Hasan, salah satu warga yang masih menjalankan kebiasaan ini.

Menurut Amir, setelah digunakan, batang potoheto harus dibuang jauh-jauh karena diyakini telah menyerap penyakit dari dalam gigi. Proses ini dilakukan selama tujuh hari berturut-turut.

Kepercayaan akan khasiat sidaguri sebagai penguat gigi telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Masyarakat meyakini bahwa penggunaan potoheto membantu mencegah gigi keropos dan menjaga kesehatan gigi anak-anak sejak dini.

“Dalam bahasa Gorontalo, potoheto berarti keras. Ini menggambarkan keyakinan bahwa sidaguri dapat memperkuat gigi,” tambah Amir.

Meskipun secara empiris masyarakat Gorontalo merasakan manfaatnya, hingga kini belum ada penelitian ilmiah yang secara khusus membuktikan efektivitas sidaguri dalam memperkuat gigi.

Namun, tradisi ini tetap bertahan sebagai bagian dari kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya