Fakta-Fakta Jembatan Gantung Putus di Kaur Bengkulu

Peristiwa yang tidak diduga faktor dari intensitas hujan yang tinggi menewaskan 10 orang korban, jembatan gantung putus di Kabupaten Kaur, Bengkulu.

oleh Liputan Enam diperbarui 22 Jan 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2020, 23:00 WIB
Jembatan Gantung Putus di Bungo Jambi, Warga Terpaksa Sebrangi Sungai dengan Perahu
Pelajar melintasi jembatan gantung yang rusak. Jembatan rusak yang sebelumnya sempat viral itu baru kemudian diperbaiki. (Liputan6.com/Gresi Plasmanto)

Liputan6.com, Bengkulu - Jembatan gantung di Desa Bungin Tambun III Kecaatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, putus dan menewaskan 10 orang dalam peristiwa tersebut.

Kronologi kejadian terjadi pada pukul 15.00 WIB, Minggu, 19 Januari 2020. Sebelumnya, diduga jembatan gantung itu putus lantaran diterjang banjir bandang di wilayah Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu.

Namun, penyebabnya ternyata saat kejadian, jembatan itu kelebihan beban dan putus sehingga sekitar 20 orang jatuh ke sungai. Jembatan gantung tersebut merupakan jalur lalu-lalang para petani.

Proses pencarian korban jiwa dilaksanakan hingga Senin pukul 02.00 WIB, kemudian tim menemukan tujuh orang korban meninggal dan pada Senin pagi pencarian dilanjutkan di mana tim menemukan tiga orang korban lainnya.

"Pagi ini sudah ditemukan lagi tiga orang jadi total korban jiwa meninggal dunia yang sudah ditemukan seluruhnya 10 orang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaur Provinsi Bengkulu, Ujang Syafiri, dilansir Antara, Senin, 20 Januari 2020.

Lantas bagaimana peristiwa itu terjadi? Berikut fakta-faktanya dihimpun dari Liputan6.com:

Pelajar Bersantai di Atas Jembatan

Jembatan putus ini terjadi pada pukul 15.00 WIB, Minggu (19/1), sekitar 30 anak remaja berstatus pelajar SMP dan SMA bersantai atau nongkrong di atas jembatan Sungai Padang Guci itu.

Kuat dugaan kelebihan beban di mana jembatan tersebut juga menjadi jalur hilir-mudik para petani membuat jembatan putus sehingga sekira 20 orang jatuh ke sungai.

17 Orang Selamat dari Peristiwa Tersebut

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo mengatakan 17 orang yang selamat dari jembatan putus ialah Arif bin Anudi warga Desa Bungin Tambun III, Cindi binti Arsono warga Desa Guru Agung, Candra bin Naya warga Bungin Tambun, Dili binti Sisan warga Desa Bungin Tambun III (dirawat di RSUD), Sofia Fadila binti Piang warga Desa Tanjung Kemuning III, Emi Astuti binti Yanato warga Desa Simpang III, Sherli Oktafia binti Janawarsya warga Kelurahan Simpang Tiga, Agung bin Darmawan warga Desa Pagar Alam, Aldi bin Utik warga Desa Pagar Alam.

Kemudian Ranti bin Tawan warga Desa Tanjung Iman I, Cici binti Julianto warga Desa Bungin Tambun III, Melia warga Desa Bungin Tambun II, Emizer bin Hinterman warga Desa Pulau Panggung, Guntara bin Musirman warga Desa Pulau Panggung, Binten bin Litusman warga Desa Pulau Panggung, Andi bin Amru warga Desa Pulau Panggung dan Dendi bin Sanawi warga Desa Pulau Panggung.

Korban Tewas 10 Orang

Dalam pencarian korban jembatan gantung yang dilakukan tim dan dibantu warga lokal, Nopri Anto mengatakan korban meninggal ditemukan dalam jarak 3 kilometer hingga 20 kilometer dari lokasi peristiwa.

Berikut daftar korban yang dirilis BPBD Kabupaten Kaur:

1. Emilia binti Minut, warga Desa Manau IX II

2. Yeni binti Kamharudin, Desa Manau IX II

3. Pio bin Didi warga Desa Bungin Tambun

4. Peri Rahman bin Tisri, Desa Pulau Panggung

5. Migi bin Jon Armada warga Desa Rigangan

6. Mika binti Sus, Desa Bungin Tambun III

7. Viki bin Ida, Desa Pulau Panggung

8. Intan Guspaini binti Indi Irawan warga Desa Bungin Tambun II

9. Guspal Saputra bin Sarpudin warga Desa Tanjung Ganti

10. Ipan bin Ujang warga Desa Pulau Panggung. 

(Nadiyah Fitriyah / PNJ)

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya