Penemuan Jenazah Penumpang Kapal Pembawa TKI di Kota Dumai

Satu korban hilang dari kapal tenggelam di Tanjung Medang, Kota Dumai, ditemukan meninggal dunia di tengah laut. Hingga kini Basarnas Pekanbaru masih mencari korban dari kapal pembawa TKI tujuan Malaysia ini.

oleh M Syukur diperbarui 24 Jan 2020, 07:32 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2020, 07:32 WIB
Pencarian korban kapal tenggelam di Tanjung Medang, Kota Dumai, oleh Basarnas Pekanbaru.
Pencarian korban kapal tenggelam di Tanjung Medang, Kota Dumai, oleh Basarnas Pekanbaru. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Dumai - Satu korban kapal tenggelam di perairan Tanjung Medang, Kota Dumai, ditemukan tim gabungan. Posisinya terapung di tengah laut perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia itu dan sudah tak bernyawa.

Dari korban kapal tenggelam ini, petugas tidak menemukan identitas. Dengan demikian, belum bisa dipastikan apakah dia satu dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal atau pengemudi.

Menurut Kepala Basarnas Pekanbaru Ishak, korban sudah dievakuasi tim yang terdiri dari kepolisian setempat, personel Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Dumai dan Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP).

"Dengan temuan ini, sekarang tinggal 9 orang lagi yang dicari, masih terus diupayakan. Sebelumnya, kapal ini ditumpangi 20 orang," kata Ishak di Pekanbaru, Kamis petang, 23 Januari 2020.

Menurut Ishak, adanya kapal tenggelam ini dilaporkan nelayan setempat. Kala itu, nelayan menemukan 10 orang terapung di laut dan dievakuasi ke dua lokasi.

"Lokasinya sebelah timur laut Pulau Rupat, tidak jauh dari pesisir. Sekitar 6 sampai 7 mil," ungkapnya.

Untuk 10 orang selamat dalam insiden kapal tenggelam ini, 5 di antaranya dibawa ke Mapolsek Rupat Utara. Sedangkan sisanya dibawa ke Puskesmas karena perlu tindakan medis.

"Kondisinya lemas, karena memang sudah mengapung cukup lama," terangnya.

Libatkan Helikopter

Evakuasi korban kapal tenggelam yang ditemukan tak bernyawa di tengah laut.
Evakuasi korban kapal tenggelam yang ditemukan tak bernyawa di tengah laut. (Liputan6.com/M Syukur)

Dalam pencarian ini, satu helikopter Super Puma dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru sudah diterbangkan. Helikopter ini sudah masuk ke perairan Tanjung Medang untuk membantu pencarian.

"Ada 5 crew di helikopter, ada 3 Paskhas dan 2 orang dari Basarnas Pekanbaru," tambah Humas Basarnas Pekanbaru Kukuh Widodo.

Menurut Kukuh, helikopter ini terbang dengan ketinggian 200 kaki. Pilot akan berkoordinasi dengan kapal dan perahu yang dikerahkan tim gabungan untuk mencari sisa korban.

"Mudah-mudahan bisa segera ditemukan," ucap Heru.

Informasi dirangkum, kapal pembawa 19 TKI ilegal bersama satu tekong atau pengemudi ini berangkat pada Selasa malam, 21 Januari 2020. Tujuannya adalah perairan Selat Melaka untuk masuk ke Malaysia.

Kasatpolair Polres Bengkalis AKP Rahmat Hidayat mengatakan, kecelakaan laut kapal ini terjadi saat kapal berangkat dari Sungai Pakalan Buah Desa Cinggam. Sebelum berangkat, para korban menginap satu malam di rumah warga.

"Kemudian Selasa malam berangkat menggunakan kapal jenis speedboat fiber dengan mesin berkekuatan 60 PK sebanyak dua mesin," ungkapnya.

Belum jauh berlayar kapal yang ditumpagi TKI ini tenggelam dan pencarian di Tanjung Medang.

"Untuk penyebab tenggelamnya belum bisa dipastikan. Dugaan sementara karena cuaca buruk diperairan," tambah Rahmat.

Menurut dia, kemungkinan korban tenggelam yang belum di temukan ini masih menggunakan life jacket. Karena sepuluh orang yang selamat ditemukan kemarin juga menggunakan life jacket.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya