Heboh Bakso Daging Tikus di Madiun

Biasanya omzet warung bakso sehari bisa sampai Rp1,5 juta. Beberapa hari ini, hanya terjual satu sampai tiga mangkuk saja

diperbarui 01 Feb 2020, 22:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2020, 22:00 WIB
Ilustrasi - Bakso. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi - Bakso. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Madiun - Polres Madiun telah mengusut video viral bakso berbahan daging tikus di Madiun yang menggegerkan warga. Hasilnya, bakso itu tak berbahan tikus melainkan berbahan daging sapi. Namun, akibat video hoax itu, pedangang sudah merugi karena omzet menurun.

Bakso itu dijual di salah satu warung bakso di Desa Kedungmaron, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Seorang konsumen curiga bakso itu berdaging tikus dan kemudian mengunggahnya di story Whatsapp. Video berdurasi 24 detik itu lantas menyebar.

Meski baksonya dipastikan tak berbahan tikus, pemilik warung Sugeng Riadi sudah merasakan imbasnya. Warung baksonya yang berada di Desa Kedungmaron itu langsung sepi dan omzetnya menyusut drastis. Hal itu diungkapkan Sugeng berbincang dengan Madiunpos.com di Mapolres Madiun, Jumat (31/1/2020) sore WIB.

Sebelumnya, setiap hari dia bisa mendapatkan omzet sekitar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta. Namun, setelah video itu tersebar, warungnya langsung sepi. Bahkan, dalam satu hari, ia hanya bisa menjual satu sampai tiga mangkuk bakso saja.

Sehingga, ia pun tidak lagi menjual bakso dan hanya menjual mi ayam saja. "Pendapatan saya langsung anjlok. Biasanya sehari bisa sampai Rp1,5 juta. Beberapa hari ini, hanya terjual satu sampai tiga mangkuk saja," kata dia, dikutip dari Solopos.com.

Pemuda berusia 26 tahun ini mengaku dirinya sudah berjualan bakso sejak dua tahun lalu. Selama berjualan, dia memang tidak membuat bakso sendiri. Melainkan mengambil dari Agus yang beralamat di Kecamatan Saradan.

"Saya selama ini memang ambil dari Agus. Ya ambil simpelnya saja. Tapi selama ini tidak ada masalah, karena memang itu dari daging sapi," jelasnya.

Ia mengaku sempat mendapat komplain dari konsumen yang mengunggah video tersebat lewat pesan WA. Dia pun menyampaikan kalau bakso tersebut ambil dari penyuplai bakso di Saradan. Sugeng tidak menyangka video tersebut viral dan berdampak buruk pada warungnya.

Saat ini, ia hanya berharap warung baksonya bisa kembali normal dengan pendapatan seperti semula. Dia juga meminta kepada pembuat video hoax tersebut supaya mengunggah permintaan maaf dan klarifikasi terkait video yang tersebar itu.

"Saya mungkin akan memasang spanduk yang berisi klarifikasi bahwa video bakso daging tikus di warung saya itu tidak benar. Jadi warung saya bisa kembali laris," kata dia.

Dapatkan berita menarik Solopos.com lainnya, di sini:

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya