TKW Indramayu Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Saat Kabur dari Penampungan Jeddah

Pekerjaan yang tidak sesuai membuatnya hendak melarikan diri dari agensi dan terjatuh dari lantai empat di gedung penampungan agensi,

diperbarui 07 Mar 2020, 14:01 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2020, 14:01 WIB
Ilustrasi Meninggal Misterius
Ilustrasi Meninggal Misterius (iStockphoto)

Indramayu - Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) alias tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Indramayu dikabarkan meninggal dunia setelah terjatuh saat hendak kabur dari salah satu tempat penampungan di Jeddah, Arab Saudi. Kuraesin binti Tarmad Milah (33), nama PMI dimaksud, diketahui tercatat sebagai warga Blok Winong, Desa Bojong Slawi, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu.

"Kami dapat informasi meninggalnya PMI atas nama Kuraesin dari sang suami, Caslam. Informasi itu sejauh ini sudah dibenarkan pihak perekrut," ungkap Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih, Selasa (3/3/2020).

Menurut pihak keluarga, lanjutnya, kabar meninggalnya Kuraesin diperoleh Caslam pada 9 Februari 2020. Informasi itu menyebut sang istri meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai empat di gedung penampungan agensi.

Kuraesin diduga melakukan itu karena hendak melarikan diri. Pihak keluarga menerima informasi Kuraesin, sang TKW, kerap minta dipulangkan, namun tak ditanggapi pihak agensi.

Juwarih menyebut, pada 24 Desember 2019, Kuraesin pernah menghubungi dirinya untuk meminta pertolongan. Wanita itu berharap dapat segera pulang ke Indonesia karena pekerjaan yang diterimanya tak sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan pihak perekrut.

"Kami kemudian melayangkan somasi kepada perekrut melalui WhatsApp dan meminta Kuraesin dipulangkan ke kampung halaman," bebernya.

Namun, setelah somasi, pihak keluarga mengaku diintimidasi pihak perekrut. Pihak perekrut diketahui merupakan warga Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.

Sebelumnya, Kuraesin menemui sang perekrut dan menyatakan keinginannya untuk bekerja di Hong Kong. Nyatanya, Kuraesin justru diarahkan bekerja di Arab Saudi dan dijanjikan bekerja untuk mengasuh anak-anak. Dia pun dijanjikan prosesnya akan berjalan cepat dan menerima penghasilan yang besar.

"Almarhum (Kuraesin) pun berminat," ujar Juwarih.

Setelah menjalani tes kesehatan, pekerja migran perempuan ini kemudian dibawa kepada perekrut lain dari Desa Sendang, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu. Dari sana, dia kembali dilimpahkan kepada perekrut di Jakarta, sebelum akhirnya diberangkatkan ke Arab Saudi sekitar November 2019. Namun, di Arab Saudi, Kuraesin berganti majikan sedikitnya lima kali. Kondisi itu diduga membuatnya ingin pulang ke tanah air.

Nadiyah Fitriyah / PNJ

 

Simak Video Pilihan Berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya