Alasan Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Ditutup Selain Karena Corona

Selain mengantisipasi penyebaran virus corona, ada alasan lain ketiga candi itu ditutup sementara.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 15 Mar 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2020, 18:00 WIB
Kompleks candi
Kompleks candi Prambanan yang berada di perbatasan Sleman dan Klaten. Foto: (Switzy/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko menutup objek wisatanya dari wisatawan mulai tanggal 16 sampai 29 Maret 2020. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. 

"Penutupan ini sudah kami komunikasikan dengan Kementerian BUMN dan sesuai ajakan Presiden Jokowi," ujar Edi Setijono, Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Minggu (15/3/2020).

Ia menyebutkan PT TWC juga membentuk Satgas Pencegahan Penyebaran Corona yang bertugas untuk melakukan tindakan preventif di lingkungan Taman Wisata Candi.

"Sebagai bentuk pencegahan, TWC juga akan melakukan penyemprotan disenfektan ke seluruh bagian TWC, mulai dari pintu gerbang masuk hingga kawasan zona satu candi," ucapnya. 

Menurut Edi, langkah ini efektif untuk menurunkan potensi penyebaran virus corona ini. Tidak hanya penyemprotan disinfektan untuk mencegah corona, TWC juga mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). 

Fogging atau pengasapan akan dilakukan untuk membunuh nyamuk penyebab DBD di lingkungan Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.

Saksikan video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya