Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menetapkan ada 12 laboratorium yang bisa melakukan pemeriksaan Corona Covid-19, salah satunya Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) DIY. Pemda DIY mulai membuka laboratorium ini untuk menguji corona di BTKLPP DIY yang ada di Jalan Imogiri Timur, Banguntapan, Bantul.
"Launching BTKLPP Jogja ini berdasar keputusan Menteri Kesehatan dimungkinkan memeriksa sempel virus corona di wilayah DIY Jateng, Harapannya jateng di DIY bisa diselesaikan di tempat ini," kata Gubernur DIY Sultan HB X saat jumpa pers Rabu (18/3/2020).
Sultan berharap dengan adanya laboratorium ini akses layanan soal pemeriksaan Corona Covid-19Â bisa lebih cepat diumumkan. Sehingga warga dapat terlayani dengan baik dan cepat.
Advertisement
Baca Juga
"Prinsip itu bagi kami fasilitas kemudahan bagi warga Jogja yang perlu secara cepat perlu kita tahu pada posisi kita negatif atau positif. Penanganannya juga lebih cepat kita lakukan," katanya.
Sultan mengatakan jika fasilitas itu dapat memberikan kemudahan bagi warga yang ingin mengetahui penyakit corona. Sehingga penanganan terhadap wabah Corona Covid-19 ini dapat dilakukan maksimal oleh Pemda DIY.
"Biarpun ada kemudahan akses pemeriksaan darah semoga harapan kita tidak usah tambah dari 2 orang yang memang positif dan yang lain dalam pengawasan," katanya.Sultan memberikan himbauan kepada masyarakat dapat hidup bersih dan sehat. Seperti dengan mencuci tangan dan gerakan hidup bersih lainnya.
"Yang penting kita bisa memberikan ruang kepada publik bagaiaimana cuci tangan untuk menjaga kesahatan itu sesuatu yang penting tidak perlu darah mereka tidak perlu ada disini," katanya.
Sebagai Gubernur DIY Sultan mengatakan yang paling penting adalah kesadaran masyarakat dalam memutus virus Corona ini di Jogja. Menurutnya, wabah ini bisa diputus rantainya dari kesadaran bersama masyarakat.
"Supaya publik tidak takut dan hawatir seperti memborong barang yang bisa kita hindari. Dengan harapan pembelajaran kepada publik, yang penting bukan kebijakannya tapi kesadaran publik bahwa Corona Covid-19Â ini bisa putus atau tidak," katanya.
Â