Liputan6.com, Samarinda - Siska (19) langsung membawa bayinya yang berusia tiga minggu ke klinik. Warga Jalan lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) panik saat anaknya menangis.
Bukan tangisannya yang membuat siska kalang kabut. Namun saat menangis, bayi malang itu juga mengeluarkan darah.
Advertisement
Menurut Siska, kejadian itu diketahuinya saat sang bayi sedang mengalami sakit mata. Sakit ini diderita sejak sang bayi baru dilahirkan.
Advertisement
Baca Juga
“Saya sempat bawa bayi saya ke bidan untuk memeriksakan matanya, namun tak juga sembuh,” kata Siska saat ditemui di Klinik Asy-Syifa Baznas milik Pemprov Kaltim, Jumat (17/4/2020).
Ibu muda ini makin kaget saat anaknya menangis mengeluarkan darah. Akibatnya, warga di sekitar tempat tinggalnya pun heboh.
Saat memeriksakan diri ke klinik, Siska akhirnya mendapat penjelasan dari dokter. Dokter yang memeriksa menemukan ada pembuluh darah yang pecah.
“Tadi habis periksa, dikasih penjelasan sama dokternya jika pembuluh darahnya itu ada yang pecah," katanya.
Dia sempat khawatir soal biaya pengobatan anaknya dengan penyakit yang tidak bisa. Pasalnya, Siska termasuk keluarga sederhana.
Beruntung, Siska mendapatkan informasi soal pengobatan gratis dari Klinik Baznas Kaltim. Tanpa pikir panjang, Siska langsung memeriksakan anaknya ke klinik yang berada di Kompleks Islamic Center, Jalan Slamet Riyadi, Samarinda.
“Untuk persyaratan periksa Cuma butuh KK, KTP, dan surat keterangan tidak mampu dari RT setempat,” katanya.
Dokter Umum Klinik Asy-Sifa Baznas Kaltim, Ahmad Yusron menerangkan, bayi tersebut memiliki infeksi pada kedua matanya. Infeksi inilah yang menyebabkan darah keluar ketika menangis.
Saat pemeriksaan, kata Yusron, ditemukan kotoran keluar dari kedua matanya. Setelah beberapa hari ketika menangis keras akan keluar darah.
“Jadi saya curiga ada infeksi pada kedua matanya, karena jika kita menangis secara otomatis pembuluh darah di mata akan melebar,” papar Yusron.
Dari hasil pemeriksaan, Siska disarankan agar bayinya dirujuk ke spesialis mata yang ada di Kota Samarinda.
“Jadi saran saya kepada ibu si bayi, untuk penanganan lebih lanjutnya saya sarankan ke spesialis mata. Kami juga sudah kasih surat rujukan dan arahan kepada ibu si bayi," tuturnya.