Hilal di Medan Terhalang Cuaca Mendung, Kurang Kelihatan

Pemantauan hilal atau rukyatulhilal untuk menentukan awal Ramadan 1441 Hijriah dilakukan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara (Kanwil Kemenag Sumut) bersama BBMKG Wilayah 1 Medan.

oleh Reza Efendi diperbarui 23 Apr 2020, 18:50 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 18:50 WIB
Memantau Hilal dari Menara  Al- Husna Semarang
Tim gabungan Rukyah dan Hilal Semarang melihat bulan di Menara  Al- Husna,  Komplek MAJT Semarang, Minggu (5/5/2019). Sejumlah ahli falak hadir untuk menentukan satu ramadan yang kemudian dilaporkan ke Kementerian Agama. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Medan Pemantauan hilal atau rukyatulhilal untuk menentukan awal Ramadan 1441 Hijriah dilakukan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara (Kanwil Kemenag Sumut) bersama BBMKG Wilayah 1 Medan.

Pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadan kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pengamatan dilakukan oleh pihak BMKG dan disaksikan melalui live streaming oleh pihak Kanwil Kemenag Sumut melalui kanal YouTube.

Kepala Bidang Urusan Agama Islam, Kanwil Kemenag Sumut, Syafii mengatakan, hal itu dilakukan untuk mematuhi protokol kesehatan dalam penanganan COVID-19. Salah satunya physical distancing.

"Untuk tahun ini hanya dengan BMKG. Kalau dengan Pemerintah Provinsi Sumut tidak," katanya kepada Liputan6.com, Kamis (23/4/2020).

Berdasarkan pemantauan hilal yang dilakukan di Medan, pemantauan sedikit terhalang karena terjadi cuaca mendung. Namun menurut konjungsi ijtima, peredaran bulan pada saat pemantauan dilakukan diperkirakan 3 derajat lebih 34 menit 94 detik.

"Cuaca tidak begitu mendukung karena mendung, hilal kurang kelihatan," ujarnya.

Meski demikian, konjungsi itulah yang menjadi patokan perkiraan ijtima. Konjungsi diperkirakan pada pukul 09.00 WIB pagi tadi. Hasil pemantauan yang dilakukan BMKG dan Kanwil Kemenag Sumut akan dilaporkan ke pusat.

"Hasil patauan hilal yang dilakukan di Medan dilaporkan ke pusat," jelas Syafii, yang juga Sekretaris Badan Hisab Rukyat Sumut.

Syafii menuturkan, pemantauan hilal di Kota Medan dimulai dari beberapa tahapan. Pada pukul 17.00 WIB dilakukan persiapan, kemudian menunggu matahari terbenam pada pukul 18.30, dan kelihatan bulan pukul 18.48 WIB.

"Setelah itu, masuk jadwal Salat Maghrib," sebutnya.

Saksikan juga video pilihan berikut:

Pengamatan Hilal OIF-Sumut

Mengintip Hilal di Langit Semarang
Tim Rukyat Hilal AL Husna MAJT Semarang mengintip hilal di Menara Al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah, Selasa (15/5 ). Meski bulan di ufuk titik tengah belum terlihat, penentuan Ramadan masih menunggu Sidang Isbat Kementerian Agama. (Liputan6.com/Gholib)

Di tengah pandemi virus Corona COVID-19, rukyatulhilal untuk menentukan awal Ramadan 1441 Hijriah yang dilakukan Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF-UMSU) di Kota Medan jauh berbeda dengan pengamatan tahun sebelumnya.

Kepala OIF-UMSU, Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar mengatakan, jika pada tahun-tahun sebelumnya pengamatan hilal selalu bekerjasama dengan Pemerintah Kota Medan, BMKG, MUI dan Ormas Islam lainnya, kali ini hanya melakukan pengamatan yang dilakukan khusus Tim OIF UMSU.

"Ini dilakukan demi mengindahkan anjuran pemerintah untuk physical distancing dan tidak membuat acara yang melibatkan orang banyak," kata Arwin.

OIF UMSU menyiapkan pengamatan melalui Live Streaming melalui kanal You Tube yang dapat diakses publik. Pengamatan hilal yang dilakukan Tim OIF UMSU di Gedung Pascasarjana UMSU, Jalan Denai, Kota Medan.

"Pengamatan hilal menggunakan Instrumen Teleskop William Optics GT 102, Mounting iEQ45 Pro, Kamera CCD QHY 5 II/Canon EOS 600D," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya