Liputan6.com, Jakarta Sebuah penemuan arkeologi menghebohkan dunia ilmiah setelah tim peneliti di Denmark menemukan struktur kayu berbentuk lingkaran yang diyakini berusia 4.000 tahun. Situs ini ditemukan di Aars, Jutland Utara, dan memiliki kemiripan dengan Stonehenge di Inggris. Lingkaran kayu ini diyakini sebagai bagian dari ritual keagamaan atau sistem kalender kuno yang digunakan masyarakat pada Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu awal.
Penemuan ini terjadi secara tak terduga saat proses pembangunan area perumahan. Para arkeolog menemukan sedikitnya 45 lubang tiang kayu yang tersusun melingkar dengan diameter sekitar 30 meter. Meskipun tiang-tiang kayu tersebut telah lama menghilang, pola yang tersisa di tanah menunjukkan bahwa struktur ini kemungkinan memiliki fungsi seremonial yang penting bagi masyarakat zaman dahulu.
Baca Juga
Para ahli kini tengah berusaha menggali lebih dalam mengenai tujuan dari struktur ini dan bagaimana hubungannya dengan sistem kepercayaan kuno di Eropa. Apakah ini merupakan tempat pemujaan matahari seperti teori yang berkembang mengenai Stonehenge? Atau apakah ada kaitannya dengan sistem sosial masyarakat Neolitikum? Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (13/3/2025), ini fakta selengkapnya.
Advertisement
Penemuan Tak Terduga di Lokasi Proyek Perumahan
Pada Januari 2025, tim arkeolog dari Museum Vesthimmerlands tengah melakukan penelitian di lokasi proyek pembangunan perumahan di Aars, Denmark. Saat proses penggalian, mereka menemukan jejak lubang kayu dalam formasi melingkar yang tidak biasa. Setelah analisis lebih lanjut, diketahui bahwa struktur ini merupakan peninggalan dari Zaman Neolitikum dan diperkirakan telah ada sejak tahun 2000 SM.
Menurut Sidsel Wåhlin, kurator dari Museum Vesthimmerlands, pada awalnya mereka hanya mengira lubang-lubang tersebut merupakan bekas bangunan biasa. Namun, setelah diamati lebih lanjut, pola melingkar yang terbentuk menunjukkan bahwa ini adalah struktur kayu seremonial yang unik.
Penemuan ini semakin menarik karena situs serupa telah ditemukan di beberapa negara Eropa seperti Inggris, Belanda, dan Jerman. Keberadaan lingkaran kayu ini mengindikasikan bahwa masyarakat Neolitikum memiliki sistem kepercayaan yang luas dan tersebar di berbagai wilayah.
Advertisement
Kemiripan dengan Stonehenge dan Struktur Henge Lainnya
Lingkaran kayu ini langsung dibandingkan dengan Stonehenge di Inggris, yang telah lama dianggap sebagai situs ritual kuno yang terkait dengan pergerakan matahari. Meskipun berbeda material—Stonehenge terbuat dari batu sementara yang ditemukan di Denmark terbuat dari kayu—keduanya memiliki pola melingkar yang mirip.
Menurut para peneliti, struktur ini berfungsi sebagai pusat ritual keagamaan dan kemungkinan digunakan untuk pemujaan matahari serta praktik agraris masyarakat Neolitikum.
Temuan ini juga menguatkan teori bahwa masyarakat kuno di berbagai belahan Eropa memiliki pemahaman yang sama mengenai dunia supranatural dan peran mereka dalam alam semesta. Hal ini didukung oleh temuan lingkaran serupa di Pulau Bornholm, Denmark, yang juga diyakini sebagai tempat pemujaan.
Struktur Kayu yang Ditinggalkan dan Jejak Peradaban Kuno
Meskipun tidak ada tiang kayu yang masih berdiri, para peneliti yakin bahwa struktur ini dahulu terdiri dari kayu besar yang menjulang tinggi. Kayu tersebut mungkin telah lapuk seiring waktu, meninggalkan hanya jejak lubang-lubang di tanah. Diameter lingkaran yang mencapai 30 meter menunjukkan bahwa ini bukan sekadar bangunan biasa, melainkan memiliki makna mendalam bagi masyarakat yang membangunnya.
Para arkeolog percaya bahwa komunitas yang membangun struktur ini adalah bagian dari budaya Beaker Bell, yang dikenal dengan kemampuan mereka dalam membangun monumen dan sistem kepercayaan yang kompleks. Keberadaan kuburan kepala suku dan artefak perunggu di sekitar lokasi juga menunjukkan bahwa ini adalah pusat sosial dan ritual yang penting.
Peneliti kini sedang mencari artefak lain yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai fungsi tempat ini. Mereka berharap dapat menemukan benda-benda ritual seperti belati batu api atau tembikar khas masyarakat Neolitikum.
Advertisement
Misteri Tujuan dan Fungsi Asli Lingkaran Kayu
Meskipun ada banyak teori mengenai tujuan struktur ini, para arkeolog masih berusaha mengungkap fungsi pastinya. Beberapa hipotesis yang berkembang menyebutkan bahwa lingkaran ini digunakan untuk:
- Tempat pemujaan matahari dan ritual keagamaan
- Sistem kalender untuk menandai pergantian musim
- Lokasi pemakaman atau penghormatan terhadap leluhur
- Area berkumpul untuk upacara sosial dan politik
Di Stonehenge, misalnya, ditemukan bukti adanya pemakaman yang menunjukkan bahwa situs tersebut mungkin digunakan untuk menghormati orang-orang yang telah meninggal. Apakah hal yang sama berlaku untuk lingkaran kayu di Denmark? Para peneliti masih mencari jawaban atas pertanyaan ini.
Langkah Selanjutnya: Ekskavasi dan Penelitian Lanjutan
Setelah penemuan ini, tim arkeolog berencana untuk melakukan penggalian lebih lanjut guna menemukan bukti tambahan mengenai struktur ini. Mereka berharap bisa menemukan benda-benda peninggalan yang dapat menjelaskan lebih jauh tentang kehidupan masyarakat yang membangun lingkaran kayu ini.
Andreas Bo Nielsen, manajer proyek penggalian, mengungkapkan antusiasmenya terhadap penemuan ini. Lingkaran kayu ini adalah jendela ke masa lalu, memberi kita gambaran tentang aktivitas seremonial dan ritual nenek moyang manusia.
Museum Vesthimmerlands kini juga menawarkan tur ke situs ini bagi masyarakat yang ingin melihat langsung jejak peradaban kuno tersebut. Dengan penelitian yang masih berlangsung, bukan tidak mungkin bahwa misteri di balik 'Stonehenge Kayu' ini akan segera terungkap.
Advertisement
Pertanyaan Seputar Topik
Q: Apakah lingkaran kayu ini sama seperti Stonehenge?
A: Meskipun mirip dalam bentuk lingkaran, lingkaran kayu di Denmark berbeda dalam material dan kemungkinan fungsi spesifiknya.
Q: Apa tujuan utama dari struktur lingkaran ini?
A: Struktur ini diduga digunakan untuk ritual keagamaan, pemujaan matahari, atau sistem kalender pertanian.
Q: Apakah masih ada peninggalan serupa di Eropa?
A: Ya, struktur serupa telah ditemukan di Inggris, Belanda, Jerman, dan beberapa wilayah Eropa lainnya.
