Heboh Rencana 500 TKA Cina Masuk Sultra dan Ancaman Demonstrasi Besar-besaran

Anggota DPD RI asal Sultra Wa Ode Rabia Al Adawia Ridwan menggalang dukungan masyarakat menolak masuknya 500 TKA China ke Sultra.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 03 Mei 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2020, 17:00 WIB
Anggota DPD RI asal Sultra, Wa Ode Rabia Al Adawia Ridwan (paling kiri).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Anggota DPD RI asal Sultra, Wa Ode Rabia Al Adawia Ridwan (paling kiri).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Kendari - Sebanyak 500 TKA China dikabarkan akan masuk di wilayah Sulawesi Tenggara, 5 April 2020. Kedatangan mereka menuai sorotan dari mayoritas anggota DPRD Sulawesi Tenggara dan anggota DPD RI.

Anggota DPD-RI Dapil Sultra, Wa Ode Rabia Al Adawia Ridwan menegaskan, menolak kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA). Apalagi, kedatangan mereka rencananya mulai pekan ini secara bertahap.

"Saat ini, pemerintah kita harusnya fokus penanganan pandemi Covid-19, abaikan yang bisa menimbulkan polemik," ujar Rabia, Minggu (3/5/2020).

Menurutnya, 49 TKA China yang pernah datang saat pandemi Covid-19 di Sultra sudah sangat meresahkan. Apalagi, akan masuk 500 TKA saat Sultra sudah dikategorikan sebagai daerah rawan terpapar Covid-19.

"Harusnya dukungan fasilitas kesehatan dan bantuan kebutuhan pokok lebih diutamakan. Jika TKA ini datang, maka akan menimbulkan keresahan dan bukan tidak mungkin gejolak sosial," ujarnya.

Dia menambahkan, Sultra masuk kategori Zona Merah Covid-19. Beberapa kepala daerah di Sultra sudah mengambil langkah berani membatasi pergerakan orang dari luar dan warga yang akan keluar, justru seharusnya diapresiasi pemerintah pusat.

Terkait dukungan pemerintah pusat terhadap 500 TKA China, dianggap berlebihan. Sebab, saat ini di Sultra sudah terjadi banyak PHK karyawan dan memasukan karyawan asing adalah sebuah kekeliruan besar.

"Saya meminta dengan tegas, mari DPRD Provinsi, masyarakat dan Pemda kita bersatu menolak kedatangan TKA di Sultra. Adapun nanti mereka datang setelah pandemi Covid-19, harus sesuai prosedur yang berlaku," ujarnya.

Sikap penolakan Rabia mendapat dukungan serupa dari Gubernur Sulawesi Tenggara, Ketua DPRD Sultra bahkan sejumlah kepala daerah.

Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Shaleh bahkan menjanjikan siap memimpin demonstrasi warga jika mengetahui kedatangan TKA China.

Sedangkan Walikota Kendari, Sulkarnain lebih keras lagi terhadap rencana masuknya TKA China. Dia memastikan, siap memasang palang penghalang jalan diantara pintu perbatasan Kota Kendari dan Bandara Halu Oleo Kendari agar mereka tak bisa masuk.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya