Penyebab Kasus Positif Covid-19 Cilacap Melonjak 100 Persen

Jika sebelumnya kasus positif Covid-19 di Cilacap hanya 20 orang, kini positif Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 41 orang

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 06 Mei 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 05:00 WIB
Bupati Cilacap mengantarkan balita pasien Covid-19 yang sembuh ke rumahnya di Kesugihan, Cilacap. (Foto: Liputa6.com/Kominfo CIlacap)
Bupati Cilacap mengantarkan balita pasien Covid-19 yang sembuh ke rumahnya di Kesugihan, Cilacap. (Foto: Liputa6.com/Kominfo CIlacap)

Liputan6.com, Cilacap - Kabar buruk datang dari Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Selasa, 5 Mei 2020, terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 lebih dari 100 persen.

Jika sebelumnya kasus positif Covid-19 di Cilacap hanya 20 orang, kini positif Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 41 orang, atau bertambah 21 orang. Kepastian itu diumumkan oleh Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, Selasa petang, melalui video.

Tatto Suwarto Pamuji menengarai lonjakan kasus yang signifikan itu terjadi lantaran adanya penumpukan sampel laboratorium yang harus diperiksa di B2P2VRP Salatiga. Kasus positif Covid-19 yang diumumkan merupakan hasil tes swab sejak 21 April 2020.

“Maka terjadi juga penumpukan hasil yang diinformasikan kepada kami,” katanya.

Adapun persebaran 21 kasus positif itu yakni, tujuh orang pemudik dari Jakarta yang beralamat di Kecamatan Cimanggu, tiga orang eks-Jemaah Gowa yang beralamat di Kecamatan Dayeuhluhur, Kecamatan Cilacap Selatan dan Kecamatan Cilacap Tengah, lima orang beralamat di Kecamatan Majenang, dua orang beralamat di Kecamatan Wanareja.

Kemudian, satu orang dari Gombolharjo Kecamatan Adipala, satu orang dari Slarang Kecamatan Kesugihan, satu orang dari Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara, dan terakhir satu orang dari Gunung Simping, Kecamatan Cilacap Tengah.

“Jadi, saat ini jumlah kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 41 orang dengan rincian lima sembuh, 35 dalam perawatan dan satu meninggal. Semoga bencana ini segera berakhir,” ucapnya.

Dari 21 orang yang dinyatakan positif Covid-19, tujuh di antaranya adalah penumpang travel yang sebelumnya positif rapid test.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Isolasi 7 Keluarga Penumpang Travel Positif Covid-19

Suasana di RSUD Majenang. (Foto: Liputan6.com/ Muhamad Ridlo)
Suasana di RSUD Majenang. (Foto: Liputan6.com/ Muhamad Ridlo)

Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, Pramesti Griana Dewi mengatakan tujuh penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu berasal dari Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap.

“Iya betul,” ucap Pramesti.

Dia menjelaskan, keluarga tujuh pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 ini juga telah karantina atau isolasi mandiri sejak 22 April 2020. Adapun contact tracing mulai dilakukan Selasa bersamaan dengan terkonfirmasinya kasus positif Covid-19 tersebut.

“Tadi dilakukan tracing kontak. Karantina keluarga sudah dilakukan sejak tanggal 22 (April),” ujarnya.

Langkah berikutnya yakni rapid test terhadap orang yang diduga kontak erat dengan seluruh penumpang travel tersebut. Seluruhnya juga diminta untuk isolasi mandiri. Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 lebih luas di Cilacap.

Sebelumnya, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Cilacap, M Wijaya mengatakan delapan penumpang travel tersebut sebenarnya pulang dari Jakarta pada 8 April 2020.

Semula, semuanya baik-baik saja sampai salah satu keluarga dari delapan penumpang itu sakit dengan gejala atau suspect Covid-19 dan meninggal dunia pada 20 April 2020.

Almarhum tak pernah sekali pun keluar dari desa sebelum meninggal dunia. Kesimpulan lantas mengarah kepada salah satu anggota keluarganya yang baru pulang dari Jakarta menggunakan travel. Diduga almarhum tertular dari anggota keluarga yang pulang dari Jakarta tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya