Takzim Pengukir dalam Pembuatan Kaligrafi Alquran 30 Juz di Museum Islam Nusantara Lasem

Museum Islam Nusantara yang dibangun di selatan Masjid Jami' Lasem itu sudah dikerjakan sejak akhir Desember lalu. Pembangunan diperkirakan menelan anggaran Rp 2,5 miliar

diperbarui 07 Mei 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2020, 19:00 WIB
Mengunjungi Masjid Bersejarah Berusia 129 Tahun di Bekasi
Penampakan daun pintu Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/5/2019). Delapan daun pintu Masjid Agung Al-Barkah Bekasi terbuat dari kayu jati berukir kaligrafi yang mencerminkan delapan pintu menuju surga. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Rembang - Pembangunan Museum Islam Nusantara di selatan Masjid Jami' Lasem terus dikerjakan dan tidak terdampak dengan wabah Corona. Saat ini pembangunan museum sudah menyelesaikan pengerjaan lantai ketiga, berupa pengerjaan kaligrafi Alquran.

Salah satu pustawakan Masjid Jami Lasem, Abdullah '"Sambua" Hamid mengatakan pada lantai tiga itu menurut rencana akan dihiasi dengan ornamen kaligrafi Alquran 30 juz yang dipahat di kayu jati.

"Sedangkan ruangan lanti dua nanti dijadikan ruang pamer koleksi museum," terang dia, dikutip Suaramerdeka.com.

Ornamen kaligrafi Alquran masih terus dikerjakan oleh puluhan perajin ukiran dari Jepara dan sekitar Lasem.

"Sebelum mengerjakan ornamen kaligrafi Alquran, puluhan perajin diupayakan dalam keadaan wudu, niat cinta Alquran dan nguri-nguri masjid," jelas dia.

Abdullah mengatakan sebagian dari panel yang dikerjakan oleh para perajin itu sudah selesai. ''Sekarang beberapa panel yang selesai masih dicek agar tidak ada kesalahan, sehingga panel yang terpasang nanti juz Alquran yang benar,'' terang dia.

Museum Islam Nusantara yang dibangun di selatan Masjid Jami' Lasem itu sudah dikerjakan sejak akhir Desember lalu. Pembangunan diperkirakan menelan anggaran Rp 2,5 miliar berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan swadaya Takmir Masjid Jami' Lasem.

Museum tiga lantai itu akan mengambil bentuk rumah gadang. Pemilihan bentuk rumah gadang merupakan penghormatan terhadap Sultan Mahmud Minangkabau, salah satu penyebar agama Islam di Jejeruk Lasem berasal dari Kesultanan Minang.

Simak berita menarik Suaramerdeka.com lainnya, di sini:

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya