Tak Ada yang Nafkahi Anak Istri, Pasien Covid-19 di Malut Ramai-Ramai Kabur

Pasien positif Covid-19 dan PDP ini merasa dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.

oleh Hairil Hiar diperbarui 15 Mei 2020, 13:56 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2020, 13:00 WIB
Tak Ada yang Nafkahi Anak Istri, Pasien Covid-19 di Malut Ramai-Ramai Kabur
Pasien positif Covid-19 dan PDP ini merasa dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.

Liputan6.com, Maluku Utara - Sebanyak 10 pasien Covid di Maluku Utara kabur dari ruang isolasi di kamar karantina Hotel Sahid Bela Ternate. Keluarnya para pasien itu membuat tim medis Covid-19 kewalahan.

Para pasien itu terdiri dari pasien positif Covid-19 dan Pasien Dalam Pengawasan atau PDP. Mereka kabur melalui pintu belakang hotel dan berjalan keluar ke jalan raya, di Jalan Jatilurus, Kelurahan Jati, Kecamatan Ternate Selatan, Ternate, Kamis pagi, 14 Mei 2020.

Mengetahui para pasien kabur, petugas medis Covid-19 dibantu aparat kepolisian langsung mengejar mereka untuk diminta kembali. Upaya persuasif dilakukan dengan membujuk para pasien tersebut untuk kembali menjalani isolasi di ruang kamar hotel termewah itu. Namun, karena petugas keamanan tidak menggunakan APD sehingga tidak bisa berbuat banyak.

Pengamatan Liputan6.com, adu mulut antara pasien terjadi dengan petugas. Petugas meminta agar para pasien tersebut kembali ke tempat isolasi, sedangkan para pasien meminta petugas tidak perlu takut karena mereka dalam kondisi baik dan sehat.

Insiden itu menjadi perhatian warga Kota Ternate termasuk pengendara roda dua dan roda empat yang melintas di Jalan Jatilurus tersebut. Setelah mendapat penjelasan, para pasien baru bersedia kembali ke kamar bersama tim medis dengan berjalan kaki menuju hotel.

Salah satu pasien Covid-19 menyatakan, pihaknya kabur dan hendak kembali ke rumah masing-masing karena tak kuasa mendengar anak istri di rumah tak ada yang menafkahi.

"Lampu di rumah (PLN) pun sudah kasih putus. Kos-kosan juga tidak dibayar. Yang punya kosan sudah usir jadi kami keluar (pulang) saja," sebut salah satu pasien tersebut.

Simak video pilihan berikut ini:

36 Hari Terkurung Tanpa Kejelasan

Hal senada dikatakan Z, salah satu pasien PDP Covid yang dikarantina di Hotel Sahid. Z meminta kejelasan dari gugus tugas terkait keberadaannya diisolasi di hotel itu.

"Saya sudah dikarantina 35 hari. Sekarang sudah masuk 36 hari dan belum ada hasil yang keluar dari tim gugus tugas (Covid-19 Maluku Utara) terkait kondisi saya yang diisolasi," ucap Z melalui video call yang diperoleh Liputan6.com, Kamis sore, 14 Mei 2020.

Z meminta, kepada tim gugus tugas Covid-19 Maluku Utara untuk memberikan kepastian terhadap perkembangan kesehatannya dengan rekan-rekannya yang diisolasi di kamar hotel tersebut. Jika proses karantina, kata Z, hanya dilakukan untuk makan, tidur, dan terisolasi di dalam kamar sebaiknya itu dilakukan di rumah masing-masing.

"Karena proses karantina di sini tanpa infus dan hanya makan tidur. Ini sebaiknya memberikan kejelasan kepada kita supaya kita karantina di rumah saja," ujar dia.

Menanggapi insiden itu, menurut Muliadi Tutupoho, Koordinator Humas Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Maluku Utara, menyatakan, keluarnya pasien tersebut karena tidak mau diisolasi. "Mereka merasa sehat sehingga tidak mau diisolasi, makanya mereka melarikan diri dari hotel tempat mereka dikarantina," kata Muliadi, begitu dikonfirmasi, Kamis sore.

Muliadi mengatakan para pasien tersebut sebelumnya sudah meminta petugas gugus tugas Covid-19 untuk dipulangkan. Namun, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dan PDP itu baru akan dipulangkan setelah melewati proses penyembuhan di hotel tersebut.

"Sebelumnya mereka sudah meminta untuk dikeluarkan dari tempat karantina, tapi status mereka masih positif dan PDP, sehingga gugus tugas tidak berani mengambil langkah untuk memulangkan mereka, sampai akhirnya Kamis pagi kabur dari tempat karantina," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya