Hasil Rapid Test Reaktif, 9 Pedagang Pasar Pinasungkulan Manado Dievakuasi

Pantauan di Pasar Pinasungkulan Manado, proses evakuasi pedagang berlangsung sekitar pukul 10.00-10.45 Wita.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 29 Mei 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2020, 08:00 WIB
Kondisi Pasar Pinasungkulan karombasan Manado, salah satu klaster aktif penyebaran Covid-19 di Sulut.
Kondisi Pasar Pinasungkulan karombasan Manado, salah satu klaster aktif penyebaran Covid-19 di Sulut.

Liputan6.com, Manado - Langkah rekayasa Pasar Pinasungkulan Karombasan Manado untuk menghambat penyebaran Covid-19 terus dioptimalkan Pemkot Manado. Sejumlah pedagang yang hasil rapid testnya reaktif, Kamis (28/5/2020), dievakuasi dari pasar dan diisolasi.

"Mereka sudah dinyatakan reaktif hasil rapid test, namun masih aktif berjualan di pasar," ungkap Jubir Satgas Covid- 19 Kota Manado drg Sanil Marentek.

Pantauan di Pasar Pinasungkulan Manado, proses evakuasi pedagang berlangsung sekitar pukul 10.00-10.45 Wita. Ada 9 pedagang yang terkonfirmasi reaktif hasil rapid test yang dievakuasi.

"Satgas telah memberikan edukasi dan sosialisasi, mereka menerima dan bersedia melakukan isolasi mandiri di rumah," ujar Marentek.

Masih ada satu orang lagi yang berjualan namun yang pedagang itu sudah dievakuasi ke tempat karantina di Bapelkes Manado.

"Ini bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Pasar Pinasungkulan," ujarnya.

Pasar Pinasungkulan yang terletak di Kecamatan Wanea, Kota Manado ini menjadi salah satu klaster aktif penyebaran Covid-19 di Sulut. Sudah belasan warga tertular dari klaster ini. Akibatnya, Pemkot Manado melakukan rekayasa pasar, tetap berjualan tapi dengan protocol kesehatan.

"Diberlakukan protokol kesehatan ketat dan disiplin bagi penjual dan pembeli guna mencegah penyebaran Covid-19," tegas Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut.

Bagi pedagang akan berjualan diberikan nomor urut, tanda pengenal pedagang, dan sudah wajib di rapid test terlebih dahulu.

"Pendekatan inovatif ini supaya roda ekonomi tetap berputar, termasuk roda ekonomi di pasar-pasar tradisional di tengah Covid-19," ujarnya.

Inovasi tersebut disandingkan dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Di sisi lain, tetap dibukanya pasar tradisional untuk memastikan pasokan bahan makanan terjamin.

"Dengan tujuan utama memenuhi ketersediaan bahan pokok, dan barang penting bagi masyarakat dengan harga stabil," ujarnya.

Kegiatan di pasar tradisional juga menjadi upaya untuk memastikan produksi bahan pangan dari petani dan peternak tetap terserap.

"Dinas Perindag dan PD Pasar Manado harus melakukan inovasi dalam operasional pasar rakyat di masa pandemi," Lumentut menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya