Detik-Detik Ular Piton Jumbo Melilit dan Sembunyikan Remaja di Lubang

Usai melilit korbannya hingga tewas, ular piton sepanjang tujuh meter di Bombana, menyeret korbannya di dalam lubang.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 17 Jun 2020, 17:45 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2020, 00:00 WIB
Ular piton Bombana yang melilit korbannya hingga tewas.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Ular piton Bombana yang melilit korbannya hingga tewas.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Kendari - Ular piton berukuran jumbo yang menerkam dan melilit seorang remaja hingga tewas di Kabupaten Bombana, Minggu (14/6/2020), sempat membawa korbannya ke dalam lubang.

Usai melilit korban, hewan sepanjang tujuh meter itu langsung menyeret masuk Alfian (16) ke dalam lubang di bawah pohon besar yang berada di lokasi kejadian.

Menurut rekan-rekan korban yang berada di lokasi, sebelum menyergap dan melilit Alfiam, ular melingkar di bawah pohon berukuran raksasa di puncak Gunung Kahar di Kelurahan Kasipute, Kecamatan Rumbia.

Nahas, Alfian tidak melihat ular piton itu saat dia melintas di samping pohon.

Warga yang menyelamatkan korban, Wahid, menjelaskan, dia dan tiga orang rekannya pertama kali mendapati ular piton yang menewaskan Alfian. Menurutnya, ular bermotif kembang itu menyeret korban ke dalam lubang di bawah akar pohon.

"Kita sempat menggoyang goyang akar besar sebesar dahan pohon, agar anak yang dililit itu bisa terlepas," ujar Wahid.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Lubang di Bawah Pohon

Warga Bombana yang membawa Alfian (16), korban lilitan ular piton dengan menggunakan tandu, Minggu (16/4/2020).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Warga Bombana yang membawa Alfian (16), korban lilitan ular piton dengan menggunakan tandu, Minggu (16/4/2020).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Dia menceritakan, rekan-rekan korban kesulitan melepaskan gigitan Ular piton pertama kali karena aksi ular yang cepat. Piton kemudian berusaha menyembunyikan Alfian di dalam akar pohon berukuran besar.

Lubang tersebut berupa kubangan lumpur. Piton berusaha melumat tubuh korban di dalam lubang yang berada di bawah pohon itu. Sedangkan ekornya, dililitkan di sekitar pohon.

"Itulah mungkin rekan-rekan korban yang sempat memukul kepala ular dan ikut tergigit, tidak bisa berbuat banyak karena posisi ular bersembunyi di dalam lubang dan sempit," ujar Wahid.

Dia melanjutkan, dari empat orang warga yang datang di TKP, hanya satu orang yang membawa parang. Parang tersebut langsung diberikan kepada warga bernama Biddi. Biddi, kemudian menebas kepala ular.

Usai ditebas, hewan melata itu sempat hendak lari dan menuju ke tepi saluran air. Namun, warga berhasil melumpuhkan sebelum ular tiba di dalam saluran air.

Saat warga membawa korban, jalur yang dilalui sangat sulit dan terjal. Terpaksa, warga menggunakan tandu untuk memikul tubuh korban menuju perkampungan. 

Menurut warga, beberapa orang hendak ikut naik gunung membantu evakuasi. Namun, karena lokasi licin dan berbahaya, hanya empat orang warga yang berhasil sampai ke puncak.

Diketahui, serangan ular piton di wilayah itu baru pertama kali. Selama ini, warga kerap melihat ular meskipun ukurannya tidak sebesar yang menewaskan Alfian.

 


Serangan Pertama

Saat warga membawa korban, jalur yang dilalui sangat sulit dan terjal. Terpaksa, warga menggunakan tandu untuk memikul tubuh korban menuju perkampungan. 

Menurut warga, beberapa orang hendak ikut naik gunung membantu evakuasi. Namun, karena lokasi licin dan berbahaya, hanya empat orang warga yang berhasil sampai ke puncak.

Diketahui, serangan ular piton di wilayah itu baru pertama kali. Selama ini, warga kerap melihat ular meskipun ukurannya tidak sebesar yang menewaskan Alfian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya