Liputan6.com, Palembang - Maraknya pemberitaan kasus pembegalan sepeda motor di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), diduga dimanfaatkan oleh AL untuk mengelabui kakaknya HY (44).
Awalnya AL meminjam sepeda motor HY, kakak kandungnya pada hari Senin (5/2/2020) lalu di kediaman HY di kawasan Sekip Bendung Palembang Sumsel.
Namun hingga saat ini, keberadaan sepeda motor HY tak tahu dimana rimbanya. HY pun terus-terusan menanyakan ke AL, namun adiknya mengaku jika dia menjadi korban pembegalan sepeda motor.
Advertisement
Merasa curiga dengan pengakuan adik kandungnya, HY akhirnya membuat laporan tentang penggelapan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, pada hari Rabu (15/7/2020).
Baca Juga
"Bulan Febuari lalu, adik saya meminjam sepeda motor dengan alasan untuk aktivitas sehari-hari. Tapi ketika ingin mengambil lagi sepeda motor di rumah AL, dia beralasan sepeda motor itu dibegal," ujarnya.
Karena curiga dengan pengakuan AL yang merupakan warga Kecamatan Ilir Timur (IT) III Palembang, HY langsung melaporkan AL ke Mapolrestabes Palembang.
Salah satu faktor kecurigaannya, yaitu adiknya tidak membuat laporan ke polisi jika AL sudah menjadi korban begal.
"Dia akhirnya hanya diam saja, ketika saya berkali-kali menanyakan keberadaan sepeda motor saya. Jadi saya terpaksa melaporkan dia ke polisi," katanya.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Nuryono melalui Kepala SPKT Polrestabes Palembang AKP Heri membenarkan, adanya laporan mengenai penggelapan satu unit sepeda motor.
"Laporan sudah kita terima dan laporan korban akan ditindaklanjuti oleh Satreskrim Polrestabes Palembang," ujarnya.
Kasus serupa juga dialami Umadi (32), warga Lorong Fajar II Kecamatan Jakabaring Palembang, Sumsel. Dia menjadi korban penggelapan telepon genggam, yang dilakukan oleh temannya sendiri yaitu WE.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Teman Curi Ponsel
Pada hari Kamis (2/7/2020) lalu sekitar pukul 11.00 WIB, pelaku mendatangi rumah Umadi dengan alasan ingin meminjam telepon genggam korban. Pelaku beralasan ingin menghubungi istrinya, karena ada kebutuhan mendadak.
"Dia membawa ponsel saya dan menelepon istrinya dengan posisi menjauh dari saya. Jadi saya tidak begitu memperhatikannya. Saat saya lihat lagi, WE sudah tidak ada di tempat dia terakhir," ujarnya.
Umadi langsung melaporkan kasus ini ke SPKT Polrestabes Palembang. Dia tidak terima, telepon genggamnya dibawa kabur temannya tersebut.
Menurutnya, terlapor sudah beberapa kali mendatangi rumahnya. Namun setelah WE menghilang, istri terlapor pun mengakui jika WE sudah lama tidak pulang ke rumah.
"Saya awalnya masih menunggu itikad baik dari dia, agar segera mengembalikan telepon genggam saya. Tapi sampai hari Rabu ini, dia tidak kunjung datang. Makanya saya laporkan ke polisi," ujarnya.
Advertisement