Bencana di Limapuluh Kota, TPU Tertimbun Longsor Hingga Ratusan Rumah Kebanjiran

Hujan intensitas tinggi di Sumbar beberapa waktu terakhir menyebabkan banjir di Limapuluh Kota.

oleh Novia Harlina diperbarui 06 Sep 2020, 18:01 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2020, 17:00 WIB
Banjir melanda Kabupaten Limapuluh Kota pada Sabtu 5 September 2020. (Liputan6.co/ Dok BPBD Limapuluh Kota)
Banjir melanda Kabupaten Limapuluh Kota pada Sabtu 5 September 2020. (Liputan6.co/ Dok BPBD Limapuluh Kota)

Liputan6.com, Limapuluh Kota - Bencana hidrologi yakni banjir dan longsor melanda Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Setidaknya 119 rumah warga terdampak dan juga merendam areal pertanian.

Selain itu, satu jembatan kayu juga putus di Kecamatan Akabiluru dan longsor menimbun tempat pemakaman umum (TPU) di Nagari (desa adat) Sarilamak Kecamatan Harau.

Banjir yang melanda sejak Sabtu 5 Agustus 2020 itu terjadi di 3 kecamatan di Limapuluh Kota, yakni Kecamatan Harau, Lareh Sago Halaban, dan Akabiluru.

"Banjir diakibatkan hujan intensitas tinggi di Limapuluh Kota sejak 4 September 2020," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten 50 Kota Rahmadinol kepada Liputan6.com, Minggu (6/8/2020).

Saat banjir menerjang hingga rumah warga, lanjutnya ketinggian air mencapai 1,5 hingga 2 meter. Namun hari ini, air yang ada di dalam rumah sudah mulai surut.

Rahmadinol menyebut warga yang terdampak memilih mengungsi ke tempat saudara dan juga tetangga. Pihaknya juga bersiaga di lapangan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk evakuasi.

Banjir kali ini, jelasnya juga mengakibatkan lahan pertanian masyarakat terendam, seperti cabai, mentimun, jagung, jahe dan semangka.

"Juga ada ternak warga yang terendam banjir," ujarnya.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Cuaca Buruk Sumbar

Banjir melanda Kabupaten Limapuluh Kota pada Sabtu 5 September 2020. (Liputan6.co/ Dok BPBD Limapuluh Kota)
Banjir melanda Kabupaten Limapuluh Kota pada Sabtu 5 September 2020. (Liputan6.co/ Dok BPBD Limapuluh Kota)

Jika cuaca masih terus tidak membaik, BPBD setempat akan mendirikan dapur umum, tenda pengungsian dan kebutuhan lainnya.

"Bantuan sementara sudah diberikan kepada masyarakat seperti sembako," ujarnya.

Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau memperkirakan hujan masih mengguyur sejumlah daerah beberapa hari ke depan.

BMKG Minangkabau juga mengeluarkan peringatan dini, waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Pasaman, Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman.

Selanjutnya Kabupaten Solok, Pesisir selatan, Kota Bukittinggi, Padang Panjang dan Solok. Hujan juga disertai angin kencang pada siang hingga malam hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya