Liputan6.com, Cilacap - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menyiagakan personelnya beserta sukarelawan guna mengantisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi seiring dengan adanya peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Yang pasti, selain menyiagakan personel di Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi) BPBD, kami juga menyiapkan pos siaga di masing-masing kecamatan maupun UPT (Unit Pelaksana Teknis) BPBD," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy saat dihubungi di Cilacap, Minggu.
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, personel pos siaga selanjutnya diminta untuk memantau kondisi wilayah masing-masing empat kali dalam 24 jam serta berkoordinasi dengan Pusdalops dan pihak lainnya melalui sarana komunikasi yang ada.
Ia mengatakan pihaknya juga telah menyampaikan kepada para camat di wilayah rawan bencana hidrometeorologi untuk mengimbau warganya agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya dampak cuaca ekstrem, misalnya banjir atau longsor.
"Kami juga telah membentuk desa tangguh bencana banjir maupun longsor, juga telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana, menyiapkan sumber daya kebencanaan, membuat arah jalur evakuasi, rumah panggung untuk tempat pengungsian, serta titik kumpul di masing-masing desa yang mempunyai ancaman banjir maupun longsor," katanya, dikutip Antara.
Ia mengatakan berdasarkan hasil pemetaan, di Kabupaten Cilacap tercatat 30 desa di 12 kecamatan yang masuk daerah rawan banjir.
Selain itu, kata dia, di Kabupaten Cilacap juga terdapat 64 desa yang teridentifikasi sebagai daerah rawan longsor.
"Kalau daerah rawan banjir itu merata di wilayah barat maupun timur Cilacap. Tapi, kalau daerah rawan longsor itu di wilayah barat Cilacap," ucapnya.