Cuaca Ekstrem Melanda Sulteng, 5 Desa di Buol Kebanjiran

Selain intensitas hujan yang tinggi, BMKG juga menyebut ada potensi angin kencang dan peningkatan gelombang laut di sebagian Sulawesi Tengah.

oleh Heri Susanto diperbarui 02 Jan 2020, 16:51 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2020, 16:51 WIB
Banjir Sulteng
Banjir akibat curah hujan yang tinggi melanda sebagian wilayah Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah pada Kamis (2/1/2020 ). (Liputan6.com/ Heri Susanto)

Liputan6.com, Buol - Banjir akibat curah hujan yang tinggi melanda sebagian wilayah Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah pada Kamis (2/1/2020 ). Akibatnya jembatan penghubung antara Sulawesi Tengah dan Provinsi Gorontalo terputus.

Hingga Kamis siang banjir masih menggenangi ratusan rumah di lima desa di Kecamatan Bukal, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. Desa yang terdampak banjir antara lain Mopu, Potangoan, Unone, Diat, dan Biau. Banjir terjadi setelah hujan terus mengguyur Kabupaten Buol sejak 31 Desember 2019, yang membuat air Sungai Lantika Digo meluap ke permukiman.

Kepala BPBD Kabupaten Buol Abdurrasyid kepada Liputan6.com, Kamis (2/1/2020) mengatakan, air yang masuk ke permukiman warga sempat mencapai ketinggian 50 cm, namun terus menyusut.

"Perlahan surut, semoga hujan tidak deras lagi. Kami masih melakukan pendataan dampak banjir ini," katanya.

Sementara itu Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Palu, Nur Alim mengungkapkan, khusus di Buol, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi hingga tiga hari ke depan. Warga diminta tetap waspada terhadap datangnya banjir.

Dirinya juga mengatakan, sebagian besar wilayah di Sulteng sejak Desember 2019 telah memasuki musim hujan yang diperkirakan bakal terjadi hingga Maret 2020. Selain Buol, wilayah lain yang berpotensi diguyur hujan intensitas tinggi di Sulteng, yakni Donggala, Sigi, Poso, dan Banggai.

"Sudah ada peringatan dini yang kami keluarkan untuk Sulteng secara umum," ungkapnya.

Selain hujan intensitas tinggi, peringatan dini yang dikeluarkan BMKG juga terkait potensi peningkatan gelombang laut dan angin kencang.

"Imbauan kami tentu agar warga mulai meningkatkan kewaspadaan, sebab kondisi cuaca tidak seperti biasa," katanya menambahkan.

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya