Cuaca Ekstrem, Helikopter Jokowi Batal Mendarat di Sukajaya Bogor

Minggu pagi ada tiga unit helikopter yang diberangkatkan dari Lanud Atang Sanjaya, satu rombongan presiden Jokowi, dua lainnya ditumpangi Bupati Bogor, Ade Yasin dan digunakan mengangkut logistik dengan tujuan lokasi terdampak bencana yaitu Sukajaya, Bogor.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2020, 12:24 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2020, 12:24 WIB
Jokowi dan Istri Naik Helikopter Tinjau Daerah Perbatasan Atambua
Usai menghadiri perayaan ulang tahun ke-56 NTT, Jokowi dan Ibu Negara Iriana beserta rombongan langsung menuju Bandara El Tari Kupang.

Liputan6.com, Bogor - Helikopter yang ditumpangi Presiden Joko Widodo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto balik kanan atau batal mendarat di Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat karena cuaca ekstrem.

"Setengah jam kemudian balik ke Ats (Atang Sanjaya) setelah take off sekitar jam 08.30 WIB. Tapi tidak tahu lanjut ke mana setelah dari sini," ujar Komandan Skadron Udara 6 Wing 4 Lanud Atang Sendjaja (Ats), Letkol Pnb Risdiyanto kepada ANTARA di Bogor, Minggu (5/1/2020).

Ia menyebutkan, pada Minggu pagi ada tiga unit helikopter yang diberangkatkan dari Lanud Atang Sanjaya, satu rombongan presiden Jokowi, dua lainnya ditumpangi Bupati Bogor, Ade Yasin dan digunakan untuk mengangkut logistik dengan tujuan ke lokasi yang terdampak bencana yaitu Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Meski helikopter rombongan presiden balik kanan, tapi dua helikopter lainnya tetap bisa mendarat. Menurutnya, cukup berisiko jika helikopter rombongan presiden dipaksakan menembus cuaca ekstrem.

"Di sana memang cuacanya parah. Waktu hari Jumat kemarin juga saya kesulitan masuk untuk antar logistik, tapi dipaksakan akhirnya bisa masuk," kata Risdiyanto.

Menurutnya, hingga kemarin sore akses menuju kantor Kecamatan Sukajaya, hanya bisa dilalui dengan jalan kaki, mulai dari posko bencana Desa Sukamulih.

Kondisi tersebut membuat pasokan logistik untuk pengungsi di wilayah Desa Pasir Madang hingga Cileuksa tersendat dan hingga kini pengiriman utama logistik masih mengandalkan jalur udara, karena jalan utama tertimbun longsoran tanah di beberapa titik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya