Bayi Kembar Berusia 10 Bulan Meninggal Dunia Akibat Longsor di Tarakan

Bayi kembar berusia 10 bulan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara ditemukan meninggal dunia setelah rumahnya diterjang longsor.

oleh Siti Hadiani diperbarui 29 Sep 2020, 02:33 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2020, 01:01 WIB
longsor-ilustrasi-131201b.jpg
Ilustrasi tanah longsor.

Liputan6.com, Tarakan - Intensitas curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Tarakan, Kalimantan Utara, selama beberapa jam membuat sejumlah lereng bukit longsor. Akibatnya, 11 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara tiga orang lainnya berhasil dievakuasi oleh petugas.

Total keseluruhan korban bencana tanah longsor sebanyak 14 orang. Di antara korban yang meninggal dunia, terdapat dua balita berusia 10 bulan. Bayi ini merupakan bayi kembar.

Sedangkan korban lainnya mengalami luka-luka dan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan.

"Data korban yang bisa kami berikan untuk saat ini, sesuai dengan pemantauan kami di lapangan dan koordinasi dengan BPBD, dapat kami simpulkan bahwa jumlah korban yang dievakuasi tersebut total keseluruhannya 14 orang," ujar Kepala Basarnas Tarakan, Amiruddin AS, Senin (28/9/2020).

Tanah longsor yang terjadi di empat titik yakni Kelurahan Juata Permai RT 17 menyebabkan empat orang meninggal dunia, Karang Anyar Pantai RT 19 satu orang meninggal dunia, Kampung Satu Skip RT 10 dan RT 20 sebanyak tiga orang meninggal dunia dan di Gunung Selatan sebanyak tiga orang.

Lokasi longsor yang terjadi Keluarahan Juata Permai menyebabkan dua rumah dan dua keluarga ditemukan tertimbun tanah. Bahkan saat dilakukan evakuasi oleh petugas, sekitar pukul 04.30 WITA, dua korban bapak dan anak ditemukan dalam kondisi berpelukan dan meninggal dunia.

Proses evakuasi pun berjalan dengan lancar. Sselain dari Tim Basarnas, Polisi dan TNI, serta PMI, dan proses evakuasi juga dibantu oleh warga setempat.

“Mayoritas rumah yang tertimpa tanah longsor berada di wilayah sekitar lereng bukit, kita minta warga yang berada di lereng bukit untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, guna menghindari terjadinya longsor susulan,” kata Amiruddin.

Sementara itu, terkait kerugian akibat bencana ini masih dilakukan pendataan oleh petugas. Namun, 5 bangunan kondisinya alami kerusakan berat, sementara rusak sedang dan ringan sebanyak 3 rumah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya