Saat Anime One Piece dan Kerasnya Musik Metal Jadi Motif Batik Milenial

Seorang pemuda di Blora membuat inovasi motif batik yang terinspirasi dari musik metal dan anime One Piece.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 02 Okt 2020, 21:57 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2020, 09:00 WIB
Batik One Piece
Angga Wijananto (30), seorang perajin batik di Desa Cabak, Jiken, Blora, Jawa Tengah. Dia menjadikan One Piece, seri anime Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Eiichiro Oda, sebagai motif batik karya-karyanya. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Inspirasi membatik bisa datang dari mana saja. Seperti yang dilakukan Angga Wijananto (30), seorang perajin batik warga Desa Cabak, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dia menjadikan One Piece, seri anime Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Eiichiro Oda, sebagai motif batik karya-karyanya.

Sebelumnya Angga memang punya kesan mendalam terhadap komik-komik Eiichiro Oda. Terbukti, di dinding rumahnya berjejer pajangan berupa batik karakter tokoh di One Piece, seperti Tashigi dan Shirahoshi.

"Saya buat batik tokoh-tokoh anime itu karena saya suka One Piece," ujar Angga kepada Liputan6.com, Jumat (2/10/2020).

Sebelum menggeluti motif batik One Piece, Angga juga pernah membuat batik dengan motif metal.

"Batik Metal itu karakternya seperti gambar tengkorak, bentuk jantung, bola mata dan karakter yang menyeramkan lain," katanya.

Menekuni usaha batik sejak 2011, banyak inovasi yang sudah dilakukan pemuda asal Blora itu. Kecintaannya kepada budaya pop menginspirasi lahirnya karya-karya batik yang tidak kaku, namun tetap bernilai estetis dan punya filosofis.

"Kalau di manganya itu melambangkan kesetiaan samurai Wano pada Keluarga Kozuki," ungkapnya.

Selain motif yang bersifat profan, Angga juga membuat motif batik yang penuh makna filosofis, mulai dari motif daun jati hingga motif karakter dalam pewayangan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Bertahan di Tengah Pandemi

Batik One Piece
Menekuni usaha batik sejak 2011, banyak inovasi yang sudah dilakukan Angga. Kecintaannya kepada budaya pop menginspirasi lahirnya karya-karya batik yang tidak kaku, namun tetap bernilai estetis dan punya filosofis. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Angga mengakui pukulan resesi akibat pandemi Covid-19 mempengaruhi penjualan batik miliknya. Penjualan batik pada momen perayaan Hari Batik 2 Oktober tahun ini juga tak sebanyak tahun sebelumnya. Namun dirinya mengakui, masih ada pencinta batik yang berburu motif batik unik karya-karyanya.

"Sebelum pandemi, satu bulannya 30 batik lebih yang terjual. Kebanyakan batik saya dijual di Jawa Timur," ungkap Angga.

Angga mengaku, menjual karya-karya batiknya itu melalui media sosial Instagram @angheksa06batik dan bekerja sama dengan temannya yang kini menjadi reseller batik karya-karyanya.

"Reseller batik saya, ada di tiga kota di Jawa Timur, yaitu Jombang, Mojokerto, dan Gresik. Kalau di Jawa tengah hanya saya," kata Angga.

Dengan bangga dirinya mengatakan, karya-karya batik motif karakter wayang Shinta berbentuk putri Shirahoshi buatannya bahkan ada yang memesannya dari Singapura. 

Perlu diakui, selain memberi inovasi dan kebaruan terhadap perkembangan motif batik Indonesia, batik-batik karyanya juga sangat berkualitas karena dibuat dengan metode batik tulis, bukan cap.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya