Semangat Baru ASN Garut Setelah Kantor Tutup Sepekan

Pembukaan dilakukan setelah memastikan seluruh kantor dalam keadaan siap melayani masyarakat, dengan protokoler ketat Covid-19.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 05 Nov 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2020, 06:00 WIB
Ratusan ASN di lingkungan Setda Garut, Jawa Barat, akhirnya kembali melayani masyarakat, setelah sepekan lingkungan Setda diisolasi, akibat penyebaran Covid-19.
Ratusan ASN di lingkungan Setda Garut, Jawa Barat, akhirnya kembali melayani masyarakat, setelah sepekan lingkungan Setda diisolasi, akibat penyebaran Covid-19. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Setelah sepekan ditutup untuk pelayanan umum akibat penyebaran Covid-19, ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kantor Sekretariat Daerah (Setda) Garut, Jawa Barat, akhirnya bernafas lega kembali bisa melayani masyarakat.

Seluruh kantor di lingkungan Setda Garut, kembali dibuka secara optimal sejak Senin (2/11/2020) kemarin, setelah pemerintah daerah (Pemda) Garut, memastikan seluruh kantor dalam keadaan layak untuk beroperasi.

Bupati Garut, Rudy Gunawan dalam kegiatan apel gabungan yang dihadiri para pejabat terkait dari seluruh instansi Pemda Garut, menyatakan seluruh kantor di lingkungan Setda kembali dibuka untuk umum.

Sebelumnya, kantor Setda Garut ditutup untuk pelayanan umum setelah lima ASN di bagian protokoler Bupati Garut terpapar Covid-19. Upaya itu, akhirnya ditempuh sebagai ikhtiar pencegahan, sekaligus pengendalian Covid-19 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut.

Dalam apel gabungan kemarin, Bupati Garut menyerahkan belasan unit ambulans baru yang diperuntukan bagi  rumah sakit dan Puskesmas di beberapa kecamatan.

“Totalnya ada 17 unit, satu unit untuk rumah sakit, dan 16 untuk puskesmas,” ujarnya.

Sementara itu, data terbaru gugus tugas penanggulangan Covid-19 hingga Senin di Garut mencatat, total kasus Covid-19 di Garut mencapai 11.831 kasus.

Dari jumlah itu sebanyak 733 kasus positif. Rinciannya kasus isolasi mandiri 0 kasus, 203 kasus isolasi RS/perawatan, 515 kasus sembuh, dan 15 kasus meninggal.

Untuk menghindari timbulnya klaster baru terutama klaster keluarga, perlu melakukan pencegahan, termasuk menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan dalam menjalankan protokoler kesehatan.

Mulai dari memakai masker di rumah, terapkan etika batuk dan bersin, cuci tangan, makan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, serta kelola stres.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya