Liputan6.com, Pekanbaru - Ratusan warga binaan di Lapas Pekanbaru masih terinfeksi Covid-19. Mereka semua tengah menjalani isolasi di blok khusus dan mendapat bantuan obat-obatan penambah imunitas dari Polda Riau.
Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, pihaknya menyerahkan ragam obat serta vitamin melalui Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Bantuan diterima Ibnu Chuldun sebagai pimpinan di lembaga tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Agung berharap bantuan ini bisa mengintervensi penanganan Covid-19 di Lapas Pekanbaru. Harapannya, angka kesembuhan di penjara semakin baik tiap harinya.
"Ada stimuno, produgen gold, imunaga, vita life C-500, dan Azitromicin," kata Agung, Senin siang, 23 November 2020.
Sementara Ibnu Chuldun menyebut bantuan ini merupakan penyemangat bagi pihak Lapas Pekanbaru menyembuhkan warga binaan. Apalagi sebelumnya Lapas Pekanbaru sudah mendapat bantuan serupa dari Gubernur Riau Syamsuar.
Ibnu menjelaskan, penanganan Covid-19 di Lapas Pekanbaru semakin baik. Dari 499 warga binaan terkonfirmasi, sekarang tinggal 113 yang masih menderita virus dari Wuhan, China itu.
"Dengan bantuan ini, kami yakin mereka semua bisa sembuh," kata Ibnu.
Ibnu menerangkan, bantuan dari Polda Riau ini memang dikhususkan untuk warga binaan di Lapas Pekanbaru. Jika tersisa nanti, ratusan obat ini bisa dikerahkan ke Lapas ataupun Rutan di sejumlah kabupaten di Riau.
"Bantuan ini juga sebagai persediaan jika nanti ada penambahan Covid-19 lagi di Lapas Pekanbaru," kata Ibnu.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak video pilihan berikut ini:
Masih Pantau Kesehatan
Terpisah, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Riau, Hilal, menyebut Covid-19 tidak hanya terdeteksi di Pekanbaru. Virus corona juga terpantau di Lapas Kota Dumai, Kuantan Singingi dan Lapas Perempuan.
"Di Dumai itu ada 200 lebih, Kuantan Singingi 80 dan Lapas Perempuan 85," ucap Hilal.
Hilal bersyukur karena penanganan di sejumlah daerah sangat baik. Tiap hari terdapat warga binaan ataupun tahanan sembuh dan ada pula yang selesai menjalani isolasi.
Hanya saja, Hilal menyebut warga binaan selesai isolasi masih di tempatkan di sel khusus. Ini sebagai cara pihaknya mengantisipasi Covid-19 tidak menyebar.
"Karena kondisi setiap orang berbeda, makanya ada yang dilebihkan waktu isolasinya," ucap Hilal.
Hilal menyebut warga binaan terkonfirmasi Covid-19 merupakan orang tanpa gejala (OTG). Ini juga menjadi pembantu karena petugas medis tidak banyak menghadapi keluhan penderita.
Selain warga binaan, Hilal juga menyebut ada sejumlah pegawai terdampak virus. Beberapa di antaranya sudah selesai perawatan di rumah sakit tapi belum diperbolehkan bekerja.
"Harus diisolasi lagi 14 hari di rumah, setelah itu baru bekerja jika tidak sakit," ucap Hilal.
Advertisement