Kenangan Masa Kecil Menag Gus Yaqut, Berburu Angpao Saat Imlek

Bahkan, Menag Gus Yaqut bersama para santri ikut datang ke rumah saudara-saudara Tionghoa yang tengah merayakan Imlek dan berburu angpao

diperbarui 07 Feb 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2021, 08:00 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas berkunjung ke Pondok Pesantren Daarul Rahman, di Jagakarsa, Jakarta Selatan, bersilaturahmi dengan KH Syukron Ma'mun, Sabtu siang (6/2/2021).
Menag Yaqut Cholil Qoumas berkunjung ke Pondok Pesantren Daarul Rahman, di Jagakarsa, Jakarta Selatan, bersilaturahmi dengan KH Syukron Ma'mun, Sabtu siang (6/2/2021).(Dokumentasi Kemenag)

Rembang - Menteri Agama atau Menag Yaqut Cholil Qoumas punya kenangan khusus terkait Hari Raya Imlek. Saat masih kecil, Yaqut kerap buru Angpao bersama para santri ketika Imlek.

Kisah seputar Imlek ini disampaikan Menag Yaqut dalam konferensi pers bersama Menteri Koordinator PMK Muhajir Effendy dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/2/2021), sebagaimana dilansir dari laman resmi Kementerian Agama.

Menteri Agama mengisahkan saat kecil tinggal di lingkungan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Ia berkisah, pondok pesantren milik keluarganya ini berdekatan dengan pemukiman Tionghoa.

Megutip Solopos.com, setiap tiba perayaan Imlek, ia turut merasakan suasana semaraknya. Mulai dari arak-arakan barongsai hingga bagi-bagi angpao. Bahkan, ia bersama para santri ikut datang ke rumah saudara-saudara Tionghoa yang tengah merayakan Imlek dan berburu angpao.

Rasa persaudaraan dan kerukunan saat Imlek itu amat berkesan bagi Menteri Agama. "Dan kita senang sekali karena mendapatkan angpao pada waktu itu,” ujar dia.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Persaudaraan

Penjualan Pernak-pernik Imlek Menurun
Pedagang menunjukkan angpao Imlek dagangannya di kawasan Tangerang, Sabtu (6/2/2021). Pandemi virus corona COVID-19 membuat para pedagang pernak-pernik Tahun Baru Imlek di kawasan tersebut mengeluh karena menurunnya penjualan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Rasa persaudaraan, kebahagiaan, dan kebersamaan saat itu masih dirasakan Yaqut hingga saat ini. Namun meriahnya perayaan Imlek kala itu, menurut Menteri Agama, saat ini harus disesuaikan.

Dia mengatakan Hari Raya Imlek pada Jumat (12/2/2021) akan dirayakan di tengah situasi pandemi covid-19 masih mewabah. “Saya kira umat Konghucu juga harus mawas diri bahwa perayaan Imlek itu bisa dirayakan dengan cara yang sederhana dan mematuhi protokol kesehatan,” ungkap dia.

Ia menambahkan dirinya sudah berkomunikasi dengan tokoh-tokoh Konghucu dan tokoh Tionghua untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama perayaan Imlek tahun ini. Salah satunya, dengan melakukan perayaan secara virtual.

Menteri Agama meyakini meskipun dirayakan dengan sederhana, Imlek tidak akan kehilangan maknanya sebagai momen bagi umat Konghucu mengungkapkan rasa syukur.

Dapatkan berita menarik Solopos.com lainnya, di sini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya