Liputan6.com, Palembang - Pendistribusian ratusan karung pupuk urea PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), dilakukan PT Pos Indonesia, sebagai rekanan dalam bidang pengangkutan pupuk subsidi pemerintah.
Pada hari Rabu (3/2/2021) lalu, Arianto yang merupakan supir truk tersebut, berencana membawa ratusan karung pupuk subsidi PT Pusri ke Kota Lubuklinggau Sumsel.
Advertisement
Baca Juga
Karena jumlahnya banyak dan tidak bisa mengantarnya sendirian, Arianto langsung menghubungi RK (25), warga Kelurahan 2 Ilir Kecamatan Ilir Timur (IT) 2 Palembang, untuk menjadi kernetnya.
Saat menuju perjalanan, Arianto menghentikan truknya di kawasan Rambutan Kabupaten Banyuasin Sumsel, untuk beristirahat sejenak.
Melihat kesempatan tersebut, RK secara diam-diam mengambil kunci dari tangan Arianto yang sedang terlelap. Pelaku langsung membawa lari truk muatan pupuk subsidi tersebut.
Diungkapkan Kapolsek IT II Palembang Kompol Mario Ivanry, kernet truk tersebut diketahui baru dua hari bekerja sebagai kernet truk Arianto.
"Melihat truknya tidak ada di lokasi kejadian, sopir pun kaget dan curiga melihat kernetnya juga ikut menghilang,” ucapnya, Selasa (16/2/2021).
Arianto langsung menghubungi PT Pos Indonesia, yang merupakan pihak distribusi pupuk urea bersubsidi milik PT Pusri.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Pencuri Truk Muatan Pupuk
Setelah mendapatkan laporan tersebut, Arianto dan managemen PT Pos Indonesia regional Palembang, langsung melaporkan ke Polsek IT 2 Palembang di hari yang sama.
“Dia (Arianto) tidak mengetahui latar belakang si kernet, karena kasihan ingin ikut bekerja jadi sopir ini mengajaknya menjadi kernet," ujarnya.
Saat dilakukan pengejaran, aparat kepolisian hanya menemukan truk fuso yang berisi sebagian karung pupuk subsidi.
Sementara, sebagian karung pupuk tersebut diduga sudah dipindahkan RK ke truk lain yang sudah disiapkan.
Advertisement
Pasang GPS
"Kami langsung mendatangi lokasi, namun ternyata tersangka sudah melarikan diri dan meninggalkan truk tersebut. Hanya didapati truk dan 440 karung pupuk urea. Identitas pelaku sudah kita kantongi," katanya.
Menurut Staf Operasional PT Pos Indonesia Adi Saigo, kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi mereka, untuk memberikan pelatihan khusus bagi para supir pengangkut pupuk subsidi tersebut. Terutama tidak mencari kernet sembarangan.
"Sebagai langkah antisipasi, setiap truk akan kami berikan GPS untuk memudahkan pelacakan," ujarnya.