Revitalisasi Situ dan Danau untuk Menangkal Banjir di Tangerang Raya

DPRD Banten meminta Gubernur Wahidin Halim (WH), agar serius memperbaiki situ, rawa hingga danau di wilayah Banten, terutama Tangerang Raya. Karena mampu menjadi resapan dan penampungan air hujan.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 22 Feb 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2021, 07:00 WIB
thumbnail banjir tangerang
thumbnail banjir tangerang

Liputan6.com, Serang - DPRD Banten meminta Gubernur Wahidin Halim (WH), agar serius memperbaiki situ, rawa hingga danau di wilayah Banten, terutama Tangerang Raya. Karena mampu menjadi resapan dan penampungan air hujan.

Jika sungai yang bermuara ke laut sudah penuh, maka situ, rawa ataupun danau, dianggap menjadi solusi pengendalian banjir.

"Situ harus di kembalikan pada fungsinya, yaitu sebagai penampungan air di kala hujan dan cadangan air di kala musim kemarau," kata Wakil Ketua DPRD Banten, Nawa Said Dimyati, melalui pesan elektroniknya, Minggu (21/02/2021).

Secara umum, jika Jakarta banjir, maka Tangerang Raya akan terkena dampaknya. Sehingga Pemprov Banten dan Jakarta, harus saling bergotong-royong.

Smak Video Pilihan Berikut Ini:

Penyebab Banjir

Hujan Deras, Jalur Alternatif Penghubung Jakarta-Tangerang Terendam Banjir
Seorang pria duduk di depan warung yang terendam banjir di Jalan KH. Ahmad Dahlan Cipondoh, Tangerang, Selasa (16/2/2021). Hujan deras yang melanda wilayah Tangerang mengakibatkan ruas jalan alternatif penghubung Tangerang - Jakarta itu banjir setinggi lutut orang dewasa (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut pria yang akrab disapa Cak Nawa ini, penyebab banjir di Tangerang Raya terjadi karena tiga hal, yakni curah hujan tinggi, berkurangnya penampungan air dan banjir kiriman dari daerah lain.

"Hujannya tinggi, irigasi dan penampung air sudah tidak bisa menampung sehingga meluap. Pemprov Banten sudah harus serius mengurus situ yang menjadi kewenanganya," terangnya.

Kajian mendalam juga harus dilakukan Pemprov Banten, mengapa setiap musim penghujan selalu terjadi banjir. Kemudian, melakukan perencanaan agar tidak lagi terjadi banjir.

Terakhir, harus dilakukan mitigasi bencana agar tidak menimbulkan korban.

"Yang lebih tepat itu harus dikaji, apa penyebabnya kalau dampaknya kan jelas, penyebabnya ini harus diselesaikan. Semuanya situ harus segera disertifikasi juga normalisasi, agar mempunyai fungsi sebagai penampung air di kala musim hujan berjalan dengan baik," jelasnya.

Kondisi Banjir di Tangerang Raya

Banjir Rendam Tol, Akses gerbang Tol Bitung Ditutup
Pintu Tol Bitung dari arah Jakarta menuju Tangerang ditutup lantaran ketinggian banjir mencapai 80 cm, Sabtu (20/2/2021). (Foto;Liputan6/Pramita Tristiawati)

Sebelumnya diberitakan bahwa banjir merendam wilayah Tangerang sejak Jumat, 19 Februari 2021. Ketinggiannya di beberapa titik mencapai atap rumah.

Jalan tol Tangerang-Jakarta juga ikut terendam banjir setinggi 80 sentimeter dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan. Pengalihan arus kendaraan pun dilakukan oleh Sat.PJR Bitung Korlantas Polri.

PLN juga sempat memadamkan aliran listriknya kepada 24.338 pelanggan serta 290 gardu distribusinya. Hal ini dilakukan agar tidak ada warga yang tersengat listrik.

Selanjutnya pada Sabtu, 20 Februari 2021, seorang Ibu hamil 34 minggu harus dievakuasi dari rumahnya di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, ke rumah sakit terdekat, karena mengalami kontraksi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya