BMKG Deteksi Potensi Bibit Siklon Tropis, Cuaca Ekstrem Ancam Sejumlah Daerah

BMKG mendeteksi adanya potensi bibit siklon yang bisa membentuk hujan lebat disertai petir dan angin kencang di sejumlah daerah.

oleh Arie Nugraha diperbarui 24 Feb 2021, 07:33 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2021, 07:33 WIB
Banner Infografis Waspada Bencana Alam Akibat La Nina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Waspada Bencana Alam Akibat La Nina. (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya pusat tekanan rendah (low pressure area/LPA), atau yang dikenal sebagai potensi bibit siklon tropis, di sekitar selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak dua hari terakhir, dari tanggal 23 Februari 2021.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, bibit siklon ini dapat berkembang menjadi siklon tropis. Bibit siklon tersebut, katanya, diprediksi masih bertahan dan menunjukkan pergerakan ke arah barat mendekati wilayah laut di selatan Jawa Timur.

"Dengan potensi intensitas yang menguat hingga dua hari mendatang (24-25 Februari). Dalam hal ini BMKG terus memonitor perkembangan potensi bibit siklon tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan dapat menguat menjadi siklon tropis," ujar Guswanto, Rabu (24/2/2021).

Guswanto menambahkan, keberadaan potensi bibit siklon tersebut cukup signifikan berdampak pada pembentukan pola konvergensi dan belokan angin. Terutama di wilayah Sumatera Selatan, Jawa, dan Nusa Tenggara. Hal itu secara tidak langsung dapat berdampak pada pembentukan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.

"Selain itu dapat menimbulkan potensi angin kencang di wilayah perairan dan potensi gelombang tinggi di wilayah laut bagian selatan Jawa hingga Nusa Tenggara," katanya.

Untuk prakiraan tinggi gelombang sepekan ke depan daari 24 Februari hingga 1 Maret 2021, BMKG memprediksi gelombang dengan ketinggian 4-6 meter (kategori sangat tinggi) berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Lampung, Samudera Hindia selatan Jawa, hingga Bali.

Sedangkan gelombang tinggi dengan ketinggian 2,5-4 meter (kategori tinggi), berpeluang terjadi di Perairan barat Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano - Bengkulu, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali, Selat Lombok, Selat Alas bagian selatan, Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Perairan utara Jawa Tengah, hingga Jawa Timur, serta Laut Arafuru bagian tengah dan timur. 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Infografis

Infografis Waspada Bencana Alam Akibat La Nina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Waspada Bencana Alam Akibat La Nina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya