Gunung Ili Lewotolok Masih Bergemuruh, Lontaran Material Pijar Bisa ke Mana Saja

Aktivitas gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, masih fluktuatif.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mar 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2021, 11:00 WIB
Gunung Ili Lewotolok
Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Lembata - Masyarakat di kawasan sekitar Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, diminta waspaa dengan lontaran material pijar gunung tersebut. Pasalnya, aktivitas gunung Ili Lewotolok masih fluktuatif. 

Kepala Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok Stanis, Ara Kian, Senin (15/3/2021) mengatakan, minimnya rekaman gempa-gempa permukaan membuat warga diimbau mengantisipasi terjadinya lontaran material pijar yang bisa saja datang ke segala arah.

Hal ini disampaikan berkaitan aktivitas Gunung Ili Lewotolok yang hingga saat ini masih terus mengeluarkan bunyi gemuruh disertai dengan keluarnya abu-abu vulkanik, yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Ia mengingatkan warga di sekitar kaki gunung itu untuk menjauhi zona merah dan terus memantau pergerakan magma sehingga tidak menimbulkan hal yang tak diinginkan bersama.

Pihak Pos pemantau juga ujar dia selama ini tetap siaga dan memantau untuk mamastikan bahwa tak ada semburan abu yang lebih besar dan tinggi yang dapat membahayakan warga di sekitar gunung itu.

"Dari pengamatan yang dilakukan oleh rekan-rekan kami di pos pemantau tercatat sejak pukul 00-00 Wita hingga 06.00 Wita jumlah letusan mencapai 2 kali dengan amplitudo 4-31 mili meter, dengan durasi 22-30 detik," katanya.

Dua kali letusan itu mengakibatkan gunung itu menyemburkan material abu vulkanik setinggi 500-1000 meter dengan warna asap kelabu. Letusan juga disertai dengan gemuruh sedang hingga kuat.

Lontaran lava pijar juga dimuntahkan oleh gunung itu dengan tinggi 500 m.dpck dan sejauh 500 meter dari kawah ke arah tenggara.

Pihak Pos Pemantau merekomendasikan kepada masyarakat di sekitar Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah gunung Ili Lewotolok.

Masyarakat Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.

Pihaknya mengingatkan agar potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada disekitar g Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya