Liputan6.com, Pekanbaru - Kota Pekanbaru sepertinya tidak bisa terhindari dari banjir. Hujan deras beberapa jam saja membuat sejumlah sungai di sejumlah kecamatan meluap sehingga terjadi banjir di jalanan, pemukiman ataupun fasilitas umum lainnya.
Meskipun Pemerintah Kota Pekanbaru menyebut sudah menormalisasi beberapa sungai, tapi ternyata belum cukup karena banjir masih terjadi sejak Kamis pagi hingga malam hari.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu lokasi terendam banjir adalah Jalan Air Hitam, tak jauh dari Terminal Payung Sekaki. Air menggenangi jalan hingga setengah meter, begitupun pemukiman penduduk yang dekat dengan bantaran sungai.
Pengendara sepeda motor yang nekat menerobos genangan air terpaksa turun. Sepeda motornya mati mendadak sehingga harus dituntun sampai ke daerah tinggi yang tak tercapai air.
Banyak pula pesepeda motor yang balik arah setelah melihat banyak kendaraan mogok. Bahkan, ada yang nekat melawan arus di sisi jalan lain yang tak tergenagi air luapan sungai itu.
Berdasarkan data dari Polda Riau, ruas jalan lainnya yang merupakan akses utama masyarakat beraktivitas juga terendam banjir. Seperti Jalan HR Soebrantas depan Rumah Sakit Awal Bros dengan kedalaman 30 sentimeter.
"Berikutnya Jalan Suka Karya dengan kedalaman lebih 40 sentimeter, kemudian depan Ramayana Robinson, Kantor Lurah Simpang Baru, Persimpangan Delima dengan rata-rata kedalaman 20 hingga 30 sentimeter," kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto, Kamis malam, 22 April 2021.
Simak video pilihan berikut ini:
Polisi Bantu Warga
Selain di jalanan Kecamatan Bina Widya dan Tuah Madani, Sunarto juga menyebut banjir merata di beberapa kecamatan lainnya. Pihaknya sudah menurunkan personel membantu warga yang rumahnya terendam banjir.
"Anggota juga membantu arus lalu lintas karena banjir menyebabkan kemacetan," ucap Sunarto.
Polda Riau, sambung Sunarto, juga menurunkan anggota Polsek di lokasi banjir. Bersama warga, polisi saling bahu membahu menolong pengungsi serta mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari terjangan banjir.
"Direktorat Polair Polda Riau juga mengerahkan dua perahu ke titik banjir yang sulit diakses. Sebanyak 17 personel yang terlatih dalam SAR juga diterjunkan," kata Sunarto.
Sunarto mengatakan, personel terlatih dikerahkan di lokasi banjir Jalan Pesantren atau daerah Parit Indah ujung. Di sana, polisi menyisir lokasi untuk memastikan tidak ada korban jiwa, sekaligus mengevakuasi warga yang kesulitan keluar dari lokasi banjir.
"Yang pertama kita prioritaskan orang tua, wanita dan anak-anak, Semua berjalan lancar," kata Sunarto.
Menurut Sunarto, banjir cukup parah terjadi di Kelurahan Tangkerang Labuai. Bahkan di dua lokasi lainnya, antara lain Perumahan Mande Villa dan Graha Fauzan Asri, ada ratusan rumah warga terendam banjir.
"Polisi dan TNI serta stakeholder lainnya berjibaku mengungsikan warga serta menyelamatkan barang-barang," jelas Sunarto.
Advertisement