Liputan6.com, Sikka - Fenomena unik terjadi Kamis (13/5/2021) di mana perayaan Hari Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah bertepatan dengan peringatan Kenaikan Isa Almasih. Sejak pagi, tampak ratusan umat Muslim dan umat Nasrani di Kabupaten Sikka berbondong-bondong pergi ke Mesjid dan Gereja.
Hal ini jarang terjadi. Tetapi dibalik fenomena unik itu, ada sebuah cerita menarik tentang keindahan toleransi yang telah terjaga selama puluhan tahun di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Advertisement
Baca Juga
Potret keindahan toleransi antar umat beraga ini masih terjaga dan akan tetap terjaga sampai kapanpun.
Potret indahnya toleransi ini dapat kita lihat di saat yang sama umat Katolik pun merayakan Kenaikan Isa Almasih. Prosesi itu tak membuat beberapa muda-mudi dari Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Reinha Rosari Kewapante dan orang-orang muda dari Karang Taruna Desa Geliting ikut ambil bagian dalam jalannya pelaksanaan sholat Idul Fitri di 4 mesjid yang ada di wilayah itu.
Pagi itu, Kamis (13/5/2021) tepat pukul 07.00 Wita, umat muslim di empat masjid di wilayah itu menjalankan salat id. Pada jam yang sama, anak-anak muda Katolik itu seharusnya berada di gereja guna mengikuti pelaksanaan ibadah hari raya Kenaikan Isa Almasih.
Tetapi ternyata, mereka memutuskan untuk mengikuti misa kedua di Paroki Reinha Rosari Kewapante yang dilaksanakan pada pukul 09.00 Wita.
Mereka turut mengamankan jalannya salat Id di empat masjid di wilayah itu yang dilaksanakan pada pukul 07.00 Wita. Para OMK dan Karantaruna Desa Geliting yang merupakan umat Katholik, bergabung bersama beberapa anggota polisi dan TNI Sikka untuk mengamankan jalannya ibadah salat id. Mereka berpencar ke lima wilayah kemasjidan di wilayah tersebut.
Indahnya Toleransi
Ditemui Liputan6.com di Masjid Ar-Razak Geliting Nikolin, Ketua OMK Reinha Rosari Kewapante mengatakan OMK Reinha Rosari yang berjumlah 15 orang, turut menjaga keamanan di 4 masjid dan 1 musholla di wilayah itu.
"Ini memang benar-benar berkah bagi kami karena hari ini juga merupakan perayaan hari besar bagi umat Muslim dan umat Katolik, umat Muslim merayakan hari raya Idul Fitri dan umat Katolik merayakan hari raya Kenaikan Isa Almasih," ucap dia.
Momen dan fenomena hari besar umat beragama, yang merayakan hari besar keagaman secara bersamaan ini sangat langka dan jarang terjadi.
Sehingga dengan momen ini menjadi nilai positif, menurut Nikolin adalah persatuan dan kesatuan, kekeluargaan dan rasa solidaritas antarumat beragama. Maka sebagai umat beriman hal yang kita pertahankan adalah toleransi antara umat beragama.
“Sehingga OMK Reinha Rosari Kewapante dan Karang Taruna Desa Geliting turut membantu takmil masjid di wilayah tersebut pada saat pelaksanaan salat id dalam menjaga keamanan dan penerapan protokeler kesehatan, di masa pandemi Covid–19 ini,” dia menjelaskan.
"Tetapi momen yang terpenting bagi kami adalah kerukunanan antara umat beragama dan toleransi antara umat beragama yang selalu hidup berdampingan," kata dia lagi.
Advertisement
Damai Itu Indah
Sementara Revi salah satu anggota OMK Reinha Rosari Kewapante mengatakan damai itu indah di saat merayakan dua hari besar keagamaan yang dilaksanakan bersamaan seperti ini.
"Kita juga merayakan hari raya Kenaikan Isa Almasih tetapi menyempatkan diri untuk menjaga perayaan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah bagi umat Muslim hari ini, dengan begini, damai itu indah, dan kebersamaan itu akan tetap terjaga.
Koordinator Karang Taruna Desa Geliting, Henny Blaan juga menyampaikan hal senada bahwasanya partisipasi anggota Karang Taruna Desa Geliting dalam mengamankan jalannya salat id merupakan sebuah momen untuk tetap menjaga toleransi.
Karang Taruna Desa Geliting, hanya menjaga keamanan di dua aasjid di Desa Geliting pada pelaksanaan salat id.
Baik Nikolin, Revi maupun Henny juga mengatakan bahwa hal itu dilakukan bukan hanya dari orang-orang muda Katolik, tetapi pada kesempatan perayaan Natal ataupun Paskah, remaja masjid pun melakukan hal yang sama yakni ikut ambil bagian dalam menjaga keamanan.
Hassanudin Khalik, salah satu tokoh muslim Geliting mengaku bangga dan senang atas partisipasi anak-anak muda dari OMK Paroki Reinha Rosari Kewapante dan Karang Taruna Desa Geliting.
"Saya senang sekali, bahagia sekali melihat kebersamaan dari perbedaan, hari ini sangat luar biasa, saya harap kebersamaan ini terus terjaga, itu yang paling penting, kita membangun tanpa kebersamaan itu tidak bisa, tetapi kalau kita sudah bersatu dalam momen apapun, pasti kerukunan antara umat beragama akan tetap terjaga," ucap Hassanudin Khalik.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement