Gibran Disebut Tak Punya Agama yang Jelas oleh Netizen, Pripun Mas?

Mengenai upaya pelaporan ke kepolisian untuk memberikan efek jera kepada akun yang mengeluarkan komentar negatif, Gibran mengaku enggan melakukannya

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2021, 05:30 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2021, 05:30 WIB
Survei Gibran
Gibran Rakabuming Raka mendaftar bakal calon Wali Kota Solo melalui DPD PDIP Jawa Tengah.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi adanya ujaran kebencian terkait dirinya melalui media sosial.

"Sosial media ya seperti itu, harus siap. 'Wong' saya 'nggak' punya waktu 'ngurusi cilik-cilik' (mengurusi hal-hal kecil) begitu," katanya di Solo, Kamis, dikutip Antara.

Oleh karena itu, Gibran tidak ingin memperpanjang komentar-komentar negatif terkait dirinya yang beberapa kali dilontarkan oleh sejumlah pihak.

Bahkan, belum lama ini ada salah satu akun dengan nama @rachmankaryadi yang menyebut Gibran tidak memiliki agama yang jelas.

"Biarin saja orang berkata apa, kita bekerja saja," kata Gibran.

Mengenai sosial media dengan namanya, menurut dia dikelola oleh petugas khusus. Tujuan memiliki sosial media adalah untuk menampung keluhan warga mulai dari pelayanan hingga berbagai macam fasilitas yang ada di Kota Solo.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Wadah Keluhan Warga

Pembukaan Kampus UMKM Shopee Ekspor dilakukan Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja bersama Walikota Surakarta Gibran Rakabuming. Dok Shopee
Pembukaan Kampus UMKM Shopee Ekspor dilakukan Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja bersama Walikota Surakarta Gibran Rakabuming. Dok Shopee

"Sudah ada admin yang mengurusi. Kalau 'haters' (akun dengan komentar negatif) tidak pernah saya hiraukan. Ngapain, buang-buang waktu, kontraproduktif," katanya.

Mengenai upaya pelaporan ke kepolisian untuk memberikan efek jera kepada akun yang mengeluarkan komentar negatif, ia mengaku enggan melakukannya.

"Saya dari awal 'nggak' pernah lapor kok. Yang jelas kalau admin buka sosial media yang diutamakan itu keluhan warga, banjir, drainase mampet, dan aspal berlubang," katanya.

Menurut dia, sosial media lebih penting digunakan sebagai wadah keluhan warga. Selanjutnya, keluhan-keluhan yang masuk tersebut akan diteruskan dan ditanggapi oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya