Objek Wisata Bantul Ditutup, Pedagang Berandai-andai Protes Langsung ke Jokowi

Instruksi Bupati Nomor 15/Instruk/2021 telah memerintahkan untuk menutup kawasan wisata yang dikelola oleh pemerintah. Penutupan tersebut akan dilaksanakan setiap akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu dalam rentan waktu mulai tanggal 15 hingga 28 Juni 2021 mendatang.

oleh Hendro diperbarui 20 Jun 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2021, 08:00 WIB
Pemkab Bantul Tutup Kawasan Wisata
penutupan sementara tersebut hanya berlaku setiap akhir pekan di obyek wisata yang dikelola oleh pemerintah daerah. Di hari biasa, seluruh obyek wisata yang dikelola Pemda tetap menerima kunjungan wisata seperti sebelum-sebelumnya.

Liputan6.com, Bantul - Pemerintah Kabupaten Bantul Jawa Tengah resmi menutup kawasan wisata yang dikelola pemerintah melalui Instruksi Bupati Nomor 15/Instruk/2021. Penutupan tersebut akan dilaksanakan setiap akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu dalam rentang waktu mulai tanggal 15 hingga 28 Juni 2021 mendatang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Hilmi Jamharis ketika dikonfirmasi melalui nomor pribadinya membenarkan kebijakan untuk menutup kawasan wisata setiap pekan. Hal ini sesuai dengan isi instruksi Bupati yang merupakan turunan dari instruksi Gubernur yang telah terbit sebelumnya.

Penutupan sementara kawasan obyek wisata selama akhir pekan dalam beberapa minggu ke depan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan laju penambahan Covid-19 di wilayah Bantul.

"Itu sudah sesuai dengan instruksi bupati nomor 15 tahun 2021 tentang perpanjangan ke 9 PPKM," ujar Hilmi, Jumat (18/6/2021).

Menurut Hilmi, penutupan sementara tersebut hanya berlaku setiap akhir pekan di obyek wisata yang dikelola oleh pemerintah daerah. Di hari biasa, seluruh obyek wisata yang dikelola Pemda tetap menerima kunjungan wisata seperti sebelum-sebelumnya.

Hanya saja saya ingin-inginkan pada obyek wisata yang tidak diizinkan untuk tetap merupakan protokol kesehatan. Di samping juga dengan melakukan jam operasional serta jumlah pengunjung.

"Jam operasional dibatasi sampai pukul 21.00 WIB dan dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas," terangnya.

Setidaknya ada 7 obyek wisata yang ditutup setiap akhir pekan. 7 obyek wisata tersebut adalah Pantai Parangtritis, Pantai Depok, Pantai Samas, Pantai Goa Cemara, Pantai Baru, Goa Selarong dan Goa Cerme.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Hanya Bisa Pasrah

Wisata Pantai Jogja
Pantai Parangtritis / Sumber: iStockphoto

Sejumlah pedagang di kawasan wisata yang ditutup mengaku pasrah dengan keputusan pemerintah tersebut. Keputusan yang sangat penting tersebut tentu saja membuat mereka merugi dan tidak mendapat pemasukan lagi.

Pengusaha Rumah Makan dan Catering Pantai Parangtritis, Amin mengatakan mereka sebagai pelaku dan pelaku dari Parangtritis merasa sangat kecewa. Memang mereka menyadari bahwa untuk kasus covid di wilayah kabupaten Bantul itu meningkat dan menurut informasi di rumah sakit rumah sakit juga banyak.

"Kami menyadari apa namanya pasien yang terpapar di rumah sakit banyak. Dan kami prihatin," tuturnya, Jumat (18/6/2021).

Ia menyayangkan keputusan untuk menutup kawasan obyek wisata seperti Pantai Parangtritis. Meskipun saat ini kasus Covid-19 menunjukkan jumlah yang banyak, namun kasus di Bantul ini tidak berawal atau berasal dari wisata, apalagi dari wisata pantai.

"Kan ironis sekali tiba-tiba Pak Bupati kok menutup dengan mengikat," keluhnya.

Penutupan ini tentu saja bikin pedagang rugi besar. Karena kebetulan, untuk akhir pekan ini, Amin menerima pesanan 600 orang dari wisatawan luar daerah.

Ia sebagai pengusaha restoran dan katering tentu sudah berbelanja. Sehingga nanti ketika dari biro perjalanan datang membawa tamu, maka ia siap menjamunya.

Amin mengaku sampai detik ini dirinyapun bingung karena banyak agen perjalanan yang menanyakan saat ini wisata di Bantul buka atau tutup. Ia belum berani memberikan jawaban pasti karena keputusan tersebut memberi kesan sangat tidak menyenangkan.

"Banyak yang tanya tutup apa buka? saya pun belum jawab karena apa ya terlalu mendesak bagi saya untuk berita ini kok tiba-tiba gitu loh," ucap dia.

 

Jika Bertemu Pak Jokowi

Ia juga menyangsikan apakah keputusan pemerintah dengan menutup obyek wisata tersebut akan menjamin tidak ada lagi yang terpapar Covid-19. Karena selama ini di wilayah pantai selatan masyarakatnya juga sehat-sehat.

Mungkin jika dipersentase, lanjutnya, dari 1.000 orangpun mungkin satu orang yang positif Covid-19. Ia mempertanyakan apakah data seperti itu tidak menjadi pertimbangan bupati Bantul untuk menutup wisata. Karena yakin, Pemerintah Bantul akan rugi ratusan juta jika setiap akhir pekan wisata ditutup.

"Pariwisata itu PAD (Pendapatan Asli Daerah) nomor dua tertinggi. Kalau ditutup apa ndak rugi besar. Saya yakin kalau sabtu atau minggu ditutup, pemerintah rugi minimal 200 juta," katanya, emosi.

Amin mengaku sabar 1,5 tahun lebih. Bahkan jika ia bisa bertemu dengan Jokowi, Amin mengaku akan bertanya maunya apa Jokowi tersebut.

Bahkan ia akan meminta ke Jokowi data Covid-19 yang akurat. Sebab ia mengira banyak orang yang sakit kemudian meninggal terus dikatakan Covid-19.

"Kalau bisa tembus Jokowi, nanti tak tanya piye karepe. Mau minta data Covid yang akurat, orang sakit, meninggal kok kasusnya covid. Kapan selesainya. Kekebalan orang indonesia itu beda dengan orang luar negeri," tandasnya.

Terpisah, pemilik Pondok Makan 2 ABF Pantai Goa Cemara Wahadi mengaku juga kecewa dengan pemerintah yang akan melakukan penutupan obyek wisata selama akhir pekan. kecewa namun ia mengaku sedikit menerima alasan pemerintah demi keselematan yang lebih besar.

"Saya kecewa tetapi saya yakin tindakan pemerintah ada sebaik-baiknya," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya