Liputan6.com, Medan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, tidak main-main mengatasi sampah yang telah lama jadi momok di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Bertempat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun Kelurahan Terjun Kecamatan Marelan Sabtu, 4 Juli 2021, Bobby mengundang sejumlah kepala daerah di sekitar Kota Medan, seperti Wali Kota Binjai, Kabupaten Serdang Bedagai, Deli Serdang, Langkat, dan Karo.
Bobby ingin menunjukkan bahwa program pengelolaan sampah di Kota Medan yang menggandeng Alfimer, perusahaan asal Singapura menunjukkan progres menjanjikan.
Advertisement
Baca Juga
Mei 2021 lalu, Bobby mengatakan sudah bertemu dengan pihak Alfimer yang dipimpin Muhammad Yani. Mendapat paparan teknologi yang bakal digunakannya untuk mengolah sampah di Medan, Bobby akui tidak langsung percaya.
"Saya harus lihat langsung baru percaya. Dalam dua bulan progresnya memang terlihat. Saya ucapkan terima kasih kepada Alfimer dan seluruh pihak terkait yang sudah bekerja untuk mengolah sampah di Kota Medan," kata Bobby.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut ini:
Tampung Ribuan Ton Sampah
Saat ini TPA Terjun menampung ribuan ton sampah. Tumpukan sampah hingga menggunung setinggi 41 meter. Namun Muhammad Yani selaku founder Alfimer optimis dalam waktu 4 tahun gunung sampah akan habis.
Tidak hanya habis begitu saja, teknologi Alfimer mampu mengubah ribuan ton sampah menjadi pupuk multiguna, bahkan hingga menjadi paving block. Sudah dibuktikan, pupuk organik yang dihasilkan dari sampah itu mampu menyuburkan sejumlah tanaman.
"Kami merasa perlu mengundang pimpinan daerah. Maksudnya untuk membuka peluang kerja sama. Kami bakal punya produk pupuk organik yang dihasilkan dari sampah. Mari kita mulai melihat sampah ini menjadi peluang," ucap Bobby yang hadir bersama istrinya, Kahiyang Ayu.
"Visi yang kita usung mengembalikan status Adipura atau kota bersih, sebab kita tahu Medan sempat mendapat julukan kota terjorok. Kita tak mau lagi julukan itu," lanjut Bobby.
Advertisement
Pertama di Indonesia
Muhammad Yani menjelaskan, kerja sama pengolahan sampah di Kota Medan adalah pilot project di Indonesia atau yang pertama.
"Ini bukan proyek coba-coba, melainkan terbukti. Saya sudah jalankan proyek di Thailand, India hingga Amerika. Semua berjalan dengan baik. Saya berterima kasih atas kepercayaan Pak Wali kepada kami. Sesuai nama kami, Alfimer dalam bahasa Thailand artinya The Best," papar Muhammad Yani.
Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Muhammad Husni menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pengolahan sampah di 3 tempat.
"Selain di Terjun kami sudah olah di Pasar Induk Laucih. Saat ini di Laucih tidak ada lagi tumpukan sampah, sudah jadi bio organik. Di Cadika sampah juga sudah jadi kompos," papar Husni.