Ketika Hiswana Migas Garut Repot Tangkal Hoaks Selama PPKM Darurat

Selama pelaksanaan PPKM Darurat pasokan gas elpiji bersubsidi dipastikan aman, dalam menyuplai seluruh kebutuhan masyarakat. Hiswana justru dipusingkan dengan banyaknya isu bohong alias hoaks yang justru berpotensi merugikan masyarakat termasuk perusahaan.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 17 Jul 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2021, 17:00 WIB
Selain nakes dari Dinas Kesehatan Garut, Hiswana Migas Garut, Jawa Barat juga melibatkan nakes dari tim kesehatan Kodim 0611 Garut dalam pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19 tersebut.
Selain nakes dari Dinas Kesehatan Garut, Hiswana Migas Garut, Jawa Barat juga melibatkan nakes dari tim kesehatan Kodim 0611 Garut dalam pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19 tersebut.

Liputan6.com, Garut - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19, bikin repot pengurus Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Garut, Jawa Barat.

Elpiji dalam kondisi aman. Namun, perusahaan mitra pemerintah yang ditugaskan mendistrisbusikan gas itu justru sibuk menangkal isu hoaks alias berita bohong yang berpotensi membuat masyarakat semakin galau.

“Ada beberapa isu yang menurut kami cukup mengganggu,” ujar Juru Bicara Hiswana Migas Garut Evi Hartaz Alvian , di sela-sela kegiatan vaksinasi massal bagi rekanan Pertamina MOR III Jawa Barat di Kantor Hiswana Migas Garut, Jumat (16/7/2021).

Menurut Evi, selama pelaksanaan PPKM Darurat pasokan gas elpiji bersubsidi dipastikan aman, dalam menyuplai seluruh kebutuhan masyarakat.

“Gas itu harga sangat stabil, mungkin mereka berpikir di suasana PPKM seperti ini harus berhemat, sehingga permintaan-permintaan ini tidak terlihat melonjak, stabil, datar saja seperti biasa,” kata dia.

Namun di tengah pemberlakuan PPKM darurat, Hiswana Migas justru dipusingkan dengan banyaknya isu bohong alias hoaks yang justru berpotensi merugikan masyarakat termasuk perusahaan.

"Pertama adanya isu adanya penutupan SPBU itu sama sekali hoaks (bohong), yang benar tidak ada rencana untuk penutupan SPBU itu hoaks,” ujar dia.

Kedua, soal kenaikan harga gas melon padahal dalam kenyataannya justru harga gas bersubsidi terbilang stabil tanpa ada lonjakan harga.

“Biasanya kalau ada lonjakan lonjakan, ke kita ada masukan dari wartawan, LSM, atau dari masyarakat yang ada, karena kita sudah menyediakan hotline,” kata dia.

Di tengah PPKM Darurat, Evi meminta semua pihak menahan diri untuk tidak menyebarkan informasi bohong atau hoaks mengenai ketersediaan gas elpiji bersubsidi, sehingga tidak menambah beban mereka.

“Sekalipun ada kenaikan permintaan seperti Idul Adha, Pertamina sudah menyiapkan ekstra dropping, tuntuk saat ini pengajuan ekstra dropping dari pemerintah terutama Indag Garut belum ada,” kata dia.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Vaksinasi Covid-19

Nampak para petugas tenaga kesehatan (Nakes) tengah sibuk melakukan vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan Hiswana Migas Garut, bagi peserta yang berasal dari mitra Pertamina serta masyarakat sekitar.
Nampak para petugas tenaga kesehatan (Nakes) tengah sibuk melakukan vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan Hiswana Migas Garut, bagi peserta yang berasal dari mitra Pertamina serta masyarakat sekitar. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Untuk memberikan rasa aman bari seluruh mitra Pertamina di Garut, Hiswana Migas menggelar vaksinasi Covid-19. “Acara vaksin sendiri berjalan sukses dan lancar dengan target 400 peserta terpenuhi,” kata dia.

Menurut Evi, di tengah masih tingginya penyebaran Covid-19 termasuk selama PPKM Darurat, Hiswana migas Garut membukan jalan untuk memberikan vaksinasi gratis bagi seluruh mitra perusahaan yang berada di Garut.

“Sebetulnya kalau kita melibatkan semua, ada 1.300 pangkalan dan 400 peserta,” kata dia.

Namun khusus pangkalan, pihaknya menugaskan untuk melaksanakan vaksinasi mandiri di daerahnya masing-masing.

“Jadi hari ini hanya agen, SPBU, karyawan, termasuk masyarakat sekitar,” kata dia.

Dalam praktiknya, selain menghadirkan nakes dari dinas kesehatan, Hiaswana Migas melibatkan tim kesehatan dari Kodism 0611 Garut, yang bertugas melakukan vaksinasi massal tersebut.

“Kalau ditotalkan seluruhnya mungkin bisa mencapai 500 peserta,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya