Liputan6.com, Gunungkidul - Bus pariwisata terguling di kawasan wisata Gua Tanding Galaran II, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul Yogyakarta, Sabtu (20/9/2021) menjelang malam. Diduga bus tersebut terguling akibat tak kuat menahan beban bus yang berpenumpang puluhan orang.
Kasat Lantas Polres Gunungkidul, AKP Martinus Griavinto Sakti mengatakan, insiden yang menimpa bus pariwisata Putra Jaya bernomor polisi H 1446 BW ini dikemudikan oleh Joko Triyono, warga Perum Griya Lestari, Gondoriyo, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah. Saat itu bus mengangkut sekitar 30 wisatawan rombongan dari RSUD Kota Semarang.
Kronologi kejadian bermula saat bus Putra Jawa pada pukul 17.30 WIB melaju ke arah timur keluar dari area wisata Gua Tanding setelah melakukan aktivitas wisata. Saat perjalanan pulang, bus bepapasan dengan mobil pikap yang sedang berhenti memuat hasil pertanian warga.
Advertisement
"Jadi ada mobil pikap yang berhenti karena mengangkut hasil pertanian warga. Karena jalan sempit, bus tersebut menepi ke kiri," kata Martinus.
Saat berpapasan ini, roda bus sebelah kiri melewati jalan tanah. Akibat tidak kuat menahan beban, maka tanggul penahan tanah yang dilalui bus longsor sehingga bus terperosok dan terguling ke ladang penduduk sedalam 1,5 meter.
"Terguling ke kiri, dan penumpang di dalamnya banyak yang terjepit di dalam bus," katanya.
Dirinya menyebut, ada 30 orang dalam bus tersebut, terdiri dari 25 dewasa dan 5 anak-anak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sebagian penumpang mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Polisi juga langsung membawa sopir dan beberapa orang saksi untuk dimintai keterangan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Pengakuan Kru Bus
Sementara itu, Hartono, seorang kru bus nahas tersebut mengatakan, bus tersebut berangkat dari Semarang Jawa Tengah akan berkunjung ke beberapa kawasan wisata di Yogyakarta. Sebelum di tempat kejadian, rombongan tersebut menyempatkan ke kawasan wisata merapi di Sleman.
"Sebelum ke sini di Stone Garden lereng Merapi. Baru ke wisata Gua Tanding Gunungkidul," kata Hartono.
Ia menuturkan, Sabtu dini hari sekitar pukul 05.00 WIB rombongan dari Tenaga Kesehatan RSUD kota Semarang berangkat dari Semarang dan sampai di Sleman sekitar pukul 09.00 WIB. Usai dari kawasan Merapi, rombongan tersebut berangkat menuju lokasi kedua, yaitu Gua Tanding Gunungkidul.
"Habis makan siang kemudian ke lokasi Gua Tanding," jatanya.
Saat ditanya terkait masih ditutupnya kawasan wisata di kawasan Gunungkidul, dirinya tidak mengetahui. Dia berdalih bahwa pengelola Gua Tanding sudah buka sehingga dapat berwisata ke lokasi tersebut. Dan untuk menghindari pengawasan, bus tersebut dibawa masuk ke lahan parkir dekat dengan lokasi.
"Kita masuk biar dekat dengan lokasi gua, biasanya diparkiran yang luas namun agak jauh," ungkapnya.
Usai berkunjung, rombongan tersebut rencananya akan melanjutkan perjalanan menuju rumah makan dan kembali ke Semarang. Namun nahas di lokasi kejadian bus yang membawa rombongan tersebut terguling.
Advertisement
Kata Dinas Pariwisata
Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul menyayangkan adanya wisatawan yang bisa masuk seenaknya ke destinasi wisata, mengingat Gunungkidul masih berstatus PPKM Level 3. Sehingga seluruh destinasi wisata masih belum diperbolehkan menerima tamu.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono mengungkapkan, pihaknya telah mendengar adanya rombongan wisatawan dari RSUD Semarang yang mengalami kecelakaan usai berwisata di Gua Tanding, Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo. Informasi penutupan obyek wisata telah dipublikasi sejak 3 Juli lalu sampai sekarang PPKM Level 3 diperpanjang.
"Sangat disayangkan sampai ada wisatawan yang bisa masuk. Dari dinas sendiri sudah mempublikasi bahwa kawasan wisata masih tutup," ucap Harry, Minggu (19/9/2021).
Adanya kecelakaan dan wisatawan yang nekat masuk itu pun disikapi dengan Dinas yang turut turun tangan menggali keterangan dari pengelola wisata. Adapun proses mencari informasi dan kronologi kejadian dilakukan oleh Bidang Destinasi.
"Akan kami dalami terkait kenapa sampai bisa wisatawan masuk ke obyek wisata tersebut," pungkasnya.