Sepi Penumpang, Sopir Angkot di Kendari Bantu Angkut Pelajar untuk Vaksinasi Covid-19

Kekurangan penumpang selama pandemi Covid-19, BIN Daerah Sulawesi Tenggara rangkul sopir angkot gelar vaksinasi pelajar.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 19 Okt 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2021, 19:00 WIB
Kekurangan penumpang selama pandemi Covid-19, BIN Daerah Sulawesi Tenggara rangkul sopir angkot gelar vaksinasi pelajar.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Kekurangan penumpang selama pandemi Covid-19, BIN Daerah Sulawesi Tenggara rangkul sopir angkot gelar vaksinasi pelajar.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Kendari - Puluhan sopir angkot Kota Kendari, mengangkut ratusan siswa SMP dan SMA di Kota Kendari, untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 yang digelar Badan Intelijen Negara Daerah (BIN) Sulawesi Tenggara. Aksi BIN Sultra berkoordinasi dengan puluhan sopir angkot, dilakukan Senin (18/10/2021).

Ada sekitar 600 orang pelajar SMP serta SMA se-Kota Kendari yang ikut serta. Pelajar sebanyak ini, diketahui kerap menumpang angkot saat menuju sekolah setiap hari. Kedatangan mereka, dijemput langsung oleh sopir angkot di sekolah mereka masing-masing.

Vaksinasi dilakukan di Kompleks SMA 2 Kendari, Jalan Sisingamaraja Kelurahan Anggoya, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Kegiatan ini, digelar sejak pukul 08.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita. Selain mereka, ada puluhan warga lainnya yang ingin ikut serta vaksinasi. Namun, pihak BIN Sulawesi Tenggara mendahulukan pelajar yang sudah lebih dulu dijemput sejak pagi.

Salah seorang sopir angkot Anduonohu Kendari, Ferdian Mbae mengatakan mereka menjemput dan mengantar siswa yang selama ini kerap menumpang angkot setiap hari. Banyak juga yang menumpang kendaraan angkutan lainnya.

"Selama ini, penumpang kami kurang, kalau dibandingkan sebelum pandemi biasanya 30 orang setiap hari, sekarang paling beruntung sekali dapat 10 orang," ujar Ferdian.

Menurutnya, mereka diajak BIN Sulawesi Tenggara untuk memobilisasi siswa. Ratusan siswa yang akan ikut vaksin, gratis naik angkot hingga ke tempat tujuan pulang dan pergi.

"Jujur, kami kekurangan penumpang, selain karena sekolah tak buka dan aktifitas kantor kurang, juga banyak yang ragu naik angkot di tengah pandemi. Dengan vaksinasi ini, kami harap sekolah bisa buka segera," katanya.

Ketua Osis SMA 2 Kendari, Indri Ananda Hasanah mengatakan sangat senang bisa ikut vaksin. Dia mengapresiasi langkah BIN Sultra melakukan vaksinasi di sekolahnya.

"Selama ini kan, kami kesulitan mencari lokasi vaksinasi. Alhamdulillah, BIN melaksanakan di sekolah kami," ujar Indri.

Dia berharap, pembelajaran tatap muka di Sulawesi Tenggara bisa segera dilaksanakan seiring tuntasnya dengan program vaksinasi. Menurutnya, jika semua sudah mendapatkan vaksinasi, kekebalan tubuh pelajar dan warga bisa lebih baik sehingga bisa tahan terhadap penyakit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut ini:


Pelajar Pingsan

Seorang pelajar pingsan saat ikut vaksinasi BIN Sulawesi Tenggara.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Seorang pelajar pingsan saat ikut vaksinasi BIN Sulawesi Tenggara.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Seorang pelajar SMP di Kota Kendari pingsan saat ikut vaksinasi Covid-19 yang digelar BIN Daerah Sulawesi Tenggara itu. Pelajar perempuan ini diketahui bernama Reyfalina, pelajar kelas VII SMP Negeri 2 Kendari. 

Dia langsung dilarikan ke puskesmas Poasia setelah diketahui pingsan oleh panitia vaksinasi. Di dalam mobil, Reyfalina sempat sadar dalam perjalanan ke rumah sakit. Namun, tim dokter tetap membawa menuju puskesmas untuk diobservasi dan perawatan.

Guru Reyfalina, Yati, membenarkan siswanya sering mengalami sesak napas selama proses pembelajaran. Namun, tak tahu jika siswanya menderita asma. 

Koordinator Observasi Vaksinasi Kasmawati SKM, menyatakan, Reyfalina tidak pingsan. Namun, memiliki riwayat maag sehingga sempat nyeri setelah vaksinasi. 

"Dia punya riwayat maag, nyeri ulu hati, sudah konsultasi dokter puskesmas sana, sudah pasang infus, dirawat," ujar Kasmawati.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya