Liputan6.com, Padang - Beberapa waktu terakhir, Sumatera Barat dilanda cuaca buruk hingga menyebabkan sejumlah bencana alam seperti banjir dan longsor.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau memperkirakan potensi hujan masih terjadi di Sumbar hingga beberapa hari ke depan.
Kepala Seksi Obesrvasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha mengatakan analisis kondisi cuaca menunjukkan terdapat anomali suhu muka laut Samudra Hindia mencapai 3 derajat Celsius.
Advertisement
"Hal ini menunjukkan adanya suplai uap air yang cukup untuk membentuk awan-awan hujan," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (3/11/2021).
Penyebab cuaca buruk lainnya, saat ini juga kembali aktif pola gangguan cuaca ekuatorial, sehingga aliran udara berkumpul di dekat Sumatera.
Baca Juga
Akibatnya, lanjut Yudha, kelembaban udara semakin tinggi dan semakin mudah terbentuk hujan di sebagian besar wilayah Sumbar.
"Dengan melihat fenomena-fenomena tersebut, potensi hujan masih tinggi terutama di wilayah pesisir," jelasnya.
Pihaknya menyebut, potensi hujan itu terjadi pada sore hingga malam hari dan dapat disertai angin kencang serta petir.
Kemudian, untuk daerah yang termasuk kedalam zona musim, saat ini sudah masuk dalam musim hujan, seperti Kabupaten Dharmasraya, Sijunjjng, Solok Selatan, dan sebagian Limapuluh Kota.
Yudha mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan saat cuaca buruk terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, pohon tumbang hingga baliho tumbang.
Sebelumnya, sejumlah daerah di Sumbar dilanda bencana alam, salah satunya longsor yang terjadi di dua daerah di Agam akibat hujan deras pada Selasa (2/11/2021).