Menghijaukan Kembali Bukit Suligi, Negeri di Atas Awan Rokan Hulu

PT Perkebunan Nusantara V atau PTPN V melakukan penanaman ribuan bibit pohon di kawasan Bukit Suligi, Kabupaten Rokan Hulu, bersama mahasiswa pecinta alam dan masyarakat.

oleh M Syukur diperbarui 11 Jan 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2022, 06:00 WIB
Penanaman bibit pohon di Bukit Suligi, Kabupaten Rokan Hulu, untuk penghijauan lokasi yang selalu menjadi sasaran perambahan hutan.
Penanaman bibit pohon di Bukit Suligi, Kabupaten Rokan Hulu, untuk penghijauan lokasi yang selalu menjadi sasaran perambahan hutan. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Keberadaan Bukit Suligi di Kabupaten Rokan Hulu memprihatinkan karena adanya perambahan hutan. Kayu-kayu alam di kawasan konservasi itu ditebang dan lahannya dialihfungsikan menjadi perkebunan.

Kawasan Bukit Suligi selama ini menjadi perhatian aktivis lingkungan. Bukit yang terkenal dengan negeri di atas awannya itu selalu terbakar setiap tahunnya karena pembukaan lahan.

Berangkat dari hal ini, mahasiswa pecinta alam berserta warga berusaha menghijaukan hutan di Bukit Suligi. Penanaman ribuan bibit pohon ini bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara V atau PTPN V.

Penyuluh Kehutanan Muda Unit Pelaksana Tugas Kesatuan Pengelolaan Hutan Suligi Batu Gajah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, Mulyanto menyebut hutan yang tersisa di lokasi itu tinggal 15 persen.

"Bertepatan dengan Hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia yang diperingati setiap 10 Januari, ada 5.000 bibit tanaman hutan dan buah-buahan yang disiapkan PTPN V," kata Mulyanto, Senin siang, 10 Januari 2021.

Bibit itu terdiri dari rambutan, durian, jambu, matoa, mangga, jeruk, hingga kelengkeng. Penanaman dilakukan serentak di sela-sela hutan yang rusak ataupun kawasan yang telah beralih fungsi.

Pria paruh baya yang sehari-hari bertugas sebagai penyuluh kehutanan ini mengatakan, program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) PTPN V ini merupakan langkah jitu Holding Perkebunan Nusantara III Persero tersebut mengembalikan kawasan hutan.

Dia menyebut PTPN V merupakan perusahaan pertama di Riau yang menginisiasi dan melaksanakan reboisasi secara langsung. Apalagi, perusahaan plat merah itu melibatkan mahasiswa serta masyarakat sehingga program itu juga menyentuh tapak paling bawah.

"Kita selaku aparat terus berusaha agar hutan lindung ini bisa kembali ke fungsi awalnya, mudah-mudahan ini awal yang baik untuk kerja sama seterusnya yang dilakukan negara melalui PTPN V," harapnya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video piliihan berikut ini:

Pertama oleh Perusahaan

Penanaman bibit pohon di Bukit Suligi, Kabupaten Rokan Hulu, untuk penghijauan lokasi yang selalu menjadi sasaran perambahan hutan.
Penanaman bibit pohon di Bukit Suligi, Kabupaten Rokan Hulu, untuk penghijauan lokasi yang selalu menjadi sasaran perambahan hutan. (Liputan6.com/M Syukur)

Sebagai informasi, Bukit Suligi memiliki luas 45 ribu hektare. Kawasan ini sejatinya menyimpan sejuta pesona, di antaranya air terjun indah dan pemandangan menakjubkan dari ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, yang dikenal sebagai Bukit di Atas Awan.

Namun, perubahan fungsi kawasan hutan menjadi ancaman tersendiri yang harus segera dicarikan solusi. Untuk itu, Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V, Jatmiko Santosa, mengatakan menjadi sebuah kehormatan bagi perusahaan memulihkan salah satu harta terpendam Riau tersebut.

"Kami sangat amat serius dalam hal keberlanjutan dan konsep green economy," kata Jatmiko.

Sebagai perusahaan milik negara, tambah Jatmiko, ini adalah bentuk nyata merealisasikan kedua hal tersebut. Dia berharap langkah kecil ini menjadi awal dari sebuah program besar membawa kebaikan bersama dan mengembalikan fungsi Bukit Suligi.

Kepala Desa Kumain, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu, Darwadi, yang turut terlibat langsung dalam kegiatan penanaman bibit pohon tersebut berharap program yang diusung PTPN V dapat membantu menghijaukan kembali kawasan itu. Selain itu, juga menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat melalui penerapan agroforestri.

"Mudah-mudahan masyarakat dan petani sekitar desa kita dapat merasakan manfaat besar program ini, kami juga berharap PTPN V dan pemerintah juga dapat terus memberikan bimbingan agar kita benar-benar bisa merasakan manfaat besar itu," tuturnya.

Mahasiswa Pecinta Alam Humendala Fakultas Ekonomi Universitas Riau juga begitu antusias terlibat aktif dalam program tersebut. Bahkan, belasan mahasiswa tersebut rela mendirikan tenda dan bermalam di dalam kawasan hutan agar dapat menanam ribuan pohon bersama masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya