Menggagas Generasi Bijak Tanpa Hoaks

Menyasar pelajar SMK gerakan ini diharapkan akan terus bergulis membesar.

oleh Kusfitria Marstyasih diperbarui 27 Jan 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2022, 17:00 WIB
hoaks demak
Purnama di KORUKI SMK Negeri 1 Sayung Demak, menggagas generasi bijak tanpa hoaks. (foto: Liputan6.com/kusfitria Marstyasih)

Liputan6.com, Demak - Hoaks atau kabar bohong menjadi musuh bersama saat ini. Incaran utama adalah remaja dan ibu-ibu rumah tangga. Mayoritas kabar bohong didominasi isu agama, politik, undian berhadiah hingga kabar bencana.

Komunitas Rumah Kita (KORUKI), sebuah komunitas nirlaba di Demak menggandeng Liputan6.com, SMK Negeri Sayung Demak, Sarang Lilin Kendal, Forum Wartawan Online Demak (Forwonde), Komunitas Markas Saudagar, dan beberapa aktivis lain mencoba peduli dan membidani lahirnya 'Generasi Bijak Anti Hoaks' di Demak.

Menghadirkan Muhammad Sholeh, founder Demak TV secara atraktif menggelar simulasi bagaimana hoaks bekerja. Bagaimana kabar bohong itu bisa menjadi racun di masyarakat.

“Jadi nanti saya akan membisikkan sesuatu kepada salah satu peserta, kemudian secara estafet harus membisikkan kalimat yang sama ke sebelahnya,” kata Muhammad Sholeh saat simulasi cara kerja hoaks.

Game itu memang terbukti bekerja seperti hoaks. Dari pembisik pertama hingga terakhir ternyata pesan yang disampaikan sudah berubah.

“Nah game tadi menunjukkan bahwa hoaks tak selalu disengaja. Kadang karena tidak paham namun buru-buru ingin menyebarkan sebuah isu akhirnya malah menimbulkan pemahaman yang salah,” kata Edhie.

Muhhamad Sholeh kemudian juga mengajak peserta melawan hoaks dengan cara membuat content di media sosial secara benar. Dibagikan tips dan trik agar para peserta tidak terjebak membuat konten hoaks.

 

Simak Video pilihan berikut

Share Jika Care

hoaks demak
Purnama di KORUKI SMK Negeri 1 Sayung Demak, menggagas generasi bijak tanpa hoaks. (foto: Liputan6.com/kusfitria Marstyasih)

Sementara itu Edhie Prayitno Ige dari Liputan6.com mengajak peserta melakukan cek dan ricek. Dikenalkan platform cek fakta di situs berita nasional itu dan mengajak peserta menjadi aktivis cek fakta.

“Cara paling mudah untuk cek fakta adalah dengan layanan WhatsApp 0811-9787-670 di Liputan6.com. Chatboard ini akan bekerja berdasarkan fakta dan penelusuran atas sebuah isu,” katanya.

Jika fakta sudah didapat, akan lebih bijak jika membantu menyebarkan fakta yang ada untuk menandingi penyebaran berita bohong. Berita bohong ini sengaja disebar pihak tertentu dengan tujuan mengacau atau mencari keuntungan sendiri.

"Jadi jika sudah menemukan hal yang benar, silakan share. Bahasa kerennya share jika care. Tentu ini mengikuti langkah sebelumnya yakni saring sebelum sharing,” katanya.

Sri Sumaryani, Wakil Kepala Bidang Humas SMK Negeri 1 Sayung Demak mengapresiasi kegiatan di Koruki, menurutnya pembelajaran di luar kelas sangat diperlukan oleh peserta didik sebagai salah satu bekal mereka ketika sudah terjun ke masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya