Bak Hantu, Investasi Bodong Serai Wangi Gentayangan di Gorontalo Utara

Investasi bodong berkedok serai wangi kini merambah ke Gorontalo Utara

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 06 Feb 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2022, 12:00 WIB
Wakil Ketua DPRD Gorut Hamza Sidik (Arfandi/Liputan6.com)
Wakil Ketua DPRD Gorut Hamza Sidik (Arfandi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Investasi bodong berkedok serai wangi yang kini merambah ke Gorontalo Utara (Gorut). Sebagian warga bahkan ada yang sudah tertipu jutaan rupiah hanya lantaran iming-iming untung besar.

Namun hal itu seperti mimpi buruk di siang bolong. Apa yang dijanjikan oleh pihak perusahaan tak kunjung direalisasikan. Bahkan keberadaan perusahaan tersebut bak hantu yang gentayangan.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara (Gorut), Hamzah Sidik Djibran, menduga bahwa investasi tanaman serai wangi yang saat ini masuk di Gorut merupakan penipuan terhadap masyarakat.

“Karena saat ini belum ada satupun (warga), yang menerima uang dari investasi serai wangi ini,” kata Hamzah.

Menurutnya, bahwa perusahaan yang mengatasnamakan investasi tersebut sampai dengan sekarang, tidak pernah menghadiri undangan dari DPRD maupun pemerintah daerah untuk dimintai keterangan.

Dirinya mengaku, bahwa perusahaan serai wangi seperti menyembunyikan sesuatu. DPRD patut menduga bahwa, mereka dengan sengaja memutus mata rantai birokrasi yang ada.

“Jadi enam perusahaan itu tidak pernah datang, ini artinya mereka diduga ingin memotong rantai birokrasi,” ungkapnya.

Hamzah menilai perusahaan itu bisa dilaporkan kepada aparat penegak hukum. Sebab, hingga kini mereka tidak bisa menunaikan janji terhadap masyarakat yang telah berinvestasi.

Padahal, kata Hamzah, para perusahaan tersebut telah membuat surat keputusan (SK) terkait penerimaan gaji kepada masyarakat yang telah direkrut maupun jadi karyawan hingga calon petani sereh.

“Nah, saya rasa ini tidak akan mungkin dibayarkan kepada ratusan orang yang direkrut, dan sudah pasti ini adalah penipuan,” tutup Hamzah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya