8 Santri Tewas, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Ponpes di Karawang

Pondok Pesantren Miftahul Khoirot di Dusun Krajan Barat, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang terbakar, Senin (21/2/2022).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 23 Feb 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2022, 10:00 WIB
Pria Ini Bakar Rumah karena Tak Tahan Kena Omel Sang Ibu
ilustrasi (sumber: pixabay)

Liputan6.com, Bandung - Pondok Pesantren Miftahul Khoirot di Dusun Krajan Barat, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang terbakar, Senin (21/2/2022). Polisi yang menyelidiki penyebab kebakaran untuk sementara menyimpulkan insiden tersebut terjadi diduga karena korsleting kipas angin.

Berdasarkan keterangan saksi yang dihimpun Polres Karawang, bahwa pada Senin (21/2/2022), sekitar pukul 13.00 WIB, salah seorang saksi selamat bernama Rais melihat kebakaran yang menyebabkan delapan orang santri meninggal dunia. Sedangkan, dua orang menderita luka bakar yang saat ini dirawat di RSUD Karawang.

"Korban selamat melihat percikan api dari kipas angin, ini informasi awal percikannya menjatuhi kasur dan terjadi kebakaran mengakibatkan kebakaran ini. Di lantai dua yang bangunannya masih kayu, posisi korban delapan orang di satu kamar," kata Kapolres Karawang Ajun Komisaris Besar Aldi Subartono, Selasa (22/1/2022).

Aldi menyebutkan, saksi Rais melihat korsleting kipas angin yang mengeluarkan percikan api. Kemudian, percikan api tersebut jatuh ke kasur yang menyebabkan kasur tersebut terbakar merambat ke tong sampah dan ke lemari baju sehingga api membakar atap kamar lantai dua.

"Kita juga berkoordinasi dengan Puslabfor Polri untuk dilakukan olah TKP lanjutan. Untuk sementara kepastian penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan," ujar Aldi.

Adapun ke-8 korban jiwa dalam kebakaran tersebut telah berhasil diidentifikasi oleh dokter forensik RSUD Karawang. Pelaksanaan identifikasi jenazah oleh dr Liya selaku dokter forensik RSUD Karawang terhadap jenazah korban kebakaran dengan metode pengecekan struktur gigi, ciri khusus, dan pembanding post mortem dan ante mortem pada jenazah.

Selain itu, dibantu oleh pihak keluarga dengan hasil ke-8 jenazah terdapat persesuaian yang dikuatkan dengan konfirmasi dari keluarga korban.

Setelah pelaksanaan identifikasi selesai selanjutnya seluruh jenazah dibersihkan, dikafani, ditempatkan ke dalam peti jenazah dan kemudian diserahterimakan kepada pihak keluarga pada Selasa dini hari.

"Kami semua berbelasungkawa, juga sebagai penghormatan terakhir kepada almarhum dan menyerahkan jenazah kepada keluarga untuk dimakamkan," ujar Aldi.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya