Liputan6.com, Makassar - Berbagai langkah telah dilakukan untuk menangkal radikalisme. Betapa tidak, saat ini berbagai aksi teror oleh para pelaku terorisme memang selalu dikaitkan dengan tindakan radikal.Â
Melihat fenomena itu, tiga organisasi syiar agama Islam menggelar tablig akbar dengan tema 'Mengantisipasi Bahaya Radikalisme' di Masjid Mujahidin, Jalan Maccini Sawah, Kecamatan Makassar, Kota Makassar Sulawesi Selatan.Â
Tiga organisasi itu yakni, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Makassar, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesian (BKPRMI) Kecamatan Makassar dan Gerakan Dakwah Indonesia (GDI).
Advertisement
Baca Juga
Ustaz Hasan Pinang, penceramah dalam tablig akbar itu, menjelaskan bahwa upaya mengantisipasi bahaya radikalisme perlu sinergitas dari berbagai pihak. Peran serta pihak-pihak seperti tokoh masyarakat, tokoh agama hingga pemerintah setempat sangat diperlukan untuk mencegah doktrin-doktrin radikalisme.Â
"Seperti yang saya bilang, radikalisme itu selangkah lagi menuju terorisme. Makanya butuh peran serta berbagai pihak untuk mengantisipasi bahaya radikalisme," kata Hasan, Jumat (25/2/2022).Â
Hasan pun tak memungkiri, doktrin-doktrin radikalisme umumnya menyasar para anak muda yang baru mulai belajar agama. Mereka memang lebih mudah termakan hal-hal yang seperti itu lantaran baru mulai belajar agama.Â
"Jadi cara-cara doktrin mereka ini memang agak ekstrem. Misal ada anak muda yang baru belajar agama maka mereka akan didoktrin tentang memilih antara Al-Qur'an dan Pancasila. Padahal dua hal itu kan seharusnya disatukan, bukan dibandingkan," ucapnya.Â
Hasan pun berharap para generasi muda menjadi garda terdepan dalam langkah-langkah upaya mengantisipasi bahaya radikalisme, seperti yang digelar oleh DMI, BKPRMI dan GDI kali ini.Â
"Ini contoh peran serta anak muda dalam upaya-upaya mengantisipasi bahaya radikalisme yang sangat baik. Kegiatan-kegiatan seperti ini harus terus digalakkan," dia memungkasi.Â
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Â